Presiden Jokowi, Menepuk Air di Dulang, Terpercik Muka Sendiri

- Senin, 13 November 2023 | 11:30 WIB
Presiden Jokowi, Menepuk Air di Dulang, Terpercik Muka Sendiri


Pernyataan tersebut menjadi sebuah gambaran awal keresahan gonjang- ganjing politik menjelang pemilu karena diciptakan Presiden Jokowi sendiri.


Jadi keresahan tersebut adalah keresahan dirinya sendiri dan bukan merupakan keresahan yang mewakili perasaan anak bangsa rakyat Indonesia.


Keresahan pergulatan batinnya yang tidak menduga akan reaksi kemarahan rakyat atas perilaku politiknya yang anti demokrasi, menginjak-injak konstitusi, merusak bagunan sistem bernegara serta merontokkan Mahkamah Konstitusi sebagai benteng penjaga konstitusi.


Ungkapan mengedepankan pertarungan gagasan yang disampaikan oleh Presiden Jokowi, justru dinamika diskursus ide dan gagasan tidak kita temukan.


Pertarungan gagasan kebangsaan semestinya dilandasi oleh moral dan etika serta hukum yang adil berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.


Bukankah pergulatan ide dan gagasan kebangsaan yang paling mendasar berada di dalam konstitusi kita.


Tak perlu jauh-jauh mencarinya, karena konstitusi adalah suatu norma yang merumuskan arah dan haluan bernegara bangsa, mengatur kelembagaan dan kekuasaan presiden, mengatur tentang demokrasi dan nilai nilai sistem hukum bernegara yang adil.


Jika fundamental normanya tidak dipedomani, bagaimana mau berdialektika kebangsaan yang sehat dan demokratis serta taat asas berlandaskan moral dan etika.


Presiden hanya pandai mengurai kata-kata, akan tapi tidak cakap dalam mewujudkan kata-kata dalam suatu perbuatan.


Kebenaran tidak dapat dimonopoli kekuasaan, karena sumber kebenaran paling autentik dan hakiki adalah kebenaran yang lahir dari suara rakyat.


Presiden Jokowi lupa atau sengaja melupakan sebuah pepatah menepuk air di dulang, terpercik muka sendiri. 



(Penulis adalah Advokat/ Wakil Ketua Umum Front Kebangsaan)

Halaman:

Komentar