GELORA.ME -Presiden Jokowi dicap sebagai salah satu tokoh yang melawan arus Reformasi 1998. Salah satu poin Reformasi itu memberangus praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN).
Bila Jokowi betul-betul merestui Walikota Solo Gibran Rakabuming Raka menjadi calon wakil presiden (Cawapres) yang disandingkan dengan Prabowo Subianto, maka hal itu bertentangan dengan semangat Reformasi.
"Presiden Ketujuh RI saat ini unjuk kekuatan politik untuk melawan arus reformasi," kata Direktur Eksekutif Studi Demokrasi Rakyat (SDR) Hari Purwanto kepada Kantor Berita Politik RMOL di Jakarta, Sabtu (21/10).
Artikel Terkait
PSSI Ungkap Syarat Keras untuk Pelatih Baru Timnas Indonesia: Harus Lebih Hebat dari Shin Tae-yong!
Indra Sjafri Soroti Persiapan Timnas U-22 Jelang SEA Games 2025, Ini Strategi Kuncinya
Prostitusi Online di OKU Timur Terbongkar, Tarifnya Rp 700 Ribu!
Presiden Prabowo Tiba di Malaysia, Hadiri KTT ASEAN 2025: Agenda & Tujuannya