Itu mengapa, Partai Komunis China (PKC) ingin memperkuat pengaruh Tiongkok dengan membuat Al Quran dan Hadis dalam versi terjemahan baru.
Penafsiran ini sendiri merujuk pada koleksi terjemahan dan tulisan Islam Dinasti Qing dalam bahasa Mandarin yang dikenal sebagai Kitab Han.
Kitab Han adalah kumpulan teks Islam yang menggunakan konsep Konfusianisme untuk menjelaskan teologi Islam.
Xi Jinping, pertama kali menyinggung soal sinifikasi agama ini saat berpidato pada 2015. Dia kemudian menyebut upaya sinifikasi Islam secara spesifik pada 2017.
Islam di mata China memang dipandang sebagai ancaman. Kelompok Muslim seperti etnis Uighur dan Hui dilaporkan kerap mendapat tindakan penganiayaan dari pemerintah Beijing.
Laporan dari Deutsche Welle menyebut bahwa sejumlah Hui mengaku tidak dapat menjalankan kehidupan selayaknya Muslim. Tempat ibadah mereka dihancurkan dan mereka dipaksa mengikuti norma agama yang ditetapkan pemerintah.
Sumber: rmol
Artikel Terkait
ICAC 2025: Event Anime & Komik Terbesar di JICC Senayan, Jangan Sampai Ketinggalan!
Resmi! Timor Leste Jadi Anggota ke-11 ASEAN, Prabowo Ikut Tandatangani Deklarasi Bersejarah
BI Jajaki Kerjasama dengan Apple: QRIS Tap Bakal Hadir di iPhone?
Kisah Pilu Melda: Diceraikan Jelang Suami Jadi PPPK, Baju Korpri Dibeli dari Uang Jualan Cabai