GELORA.ME - Perwakilan warga Pulau Rempang, Batam, Kepulauan Riau, Suwardi menyampaikan pihaknya tegas menolak direlokasi dari tempat tinggalnya meski diterpa isu konflik lahan Proyek Strategis Nasional (PSN).
"Jadi kami tetap bertahan, berapapun uangnya. Pada intinya kami tetap mempertahankan itu, sampai kapan pun," kata Suwardi di kantor Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI), Jakarta Pusat, Selasa (12/9/2023).
"Ibarat kata melayu menyampaikan, biarlah kami berdiri daripada kami hidup berlutut. Karena kami mau jadi tuan rumah di negeri kami sendiri," imbuhnya.
Suwardi mengatakan penolakan tersebut bukan didasarkan atas persoalan biaya ganti-rugi rumah.
Menurutnya, warga menolak rencana itu lantaran kampung tersebut bernilai sejarah dan telah ditempati ratusan tahun silam.
"Kita tidak bicara itu, apakah dengan kita mengambil tawaran mereka marwah kita tetap terjaga, silsilah kampung juga tetap ada, kan tidak mungkin," ucapnya.
Lebih lanjut, Suwardi juga turut menyesalkan tindakan pemerintah dan BP Batam yang menurutnya terkesan memaksakan rencana proses pembangunan Rempang Eco-City di lokasi.
Kecam Aksi Represif Aparat
Artikel Terkait
Gilang Paksa Hadiri Pemakaman Cindy, Istri yang Tewas Usai Bulan Madu: Apa yang Sebenarnya Terjadi?
VIDEO CALL SEKS JEBAK PENGUSAHA SAWIT, UANG RP 1,6 MILIAR MELAYANG
Haru! Azan Pertama Berkumandang di Gaza Usai Gencatan Senjata Hamas-Israel, Suasana Damai Menyentuh Hati
Video Terakhir Cindy Istri Gilang Kurniawan: Anjay Nikah Sebelum Tewas Tragis Saat Honeymoon