Penulis: Damai Hari Lubis
Pengamat Hukum dan Politik Mujahid 212
Andaikan, isu korupsi benar dilakukan oleh Prabowo Subianto/ PS. Kemudian menguap, nir proses dari para aparatur penegak hukum, maka identik dengan proses hukum yang stagnan kepada para pelaku delik, yakni beberapa orang yang diduga korupsi -para pejabat tinggi di kabinet Jokowi- seperti; Airlangga, Zulhas, Tito, Soeharso Monoarfa, Bimo Nandito Artiredjo, LBP dengan bisnis PCR-nya, juga pelaku delik umum Muhaimin serta para komisaris BUMN. Juga LBP dengan pernyataan bohong, terkait big data 110 juta yang menimbulkan kegaduhan dan korban nyawa juga harta benda.
Terlebih jika flash back ke Pemilu Pilpres 2014 dan Pilpres 2019, apa jadinya negara ini, jika dipimpin oleh seorang PS. Yang ternyata kepribadiannya model hulu balang pada sistim monarki klasik, yaitu ABS atau sycophant, dengan pola memuji-muji Jokowi pimpinannya, walau kritik keras kelompok masyarakat hampir menghiasi sepanjang hari dan sepanjang tahun, sampai melahirkan demo yang berjilid-jilid terhadap banyak kebijakan Jokowi, lalu munculkan gugatan dari kelompok aktivis, baik di Mahkamah Konstitusi maupun badan peradilan umum, oleh sebab Jokowi selaku presiden, sering berlaku suka-suka dalam membuat regulasi, juga fantastis, puluhan kali dirinya melakukan kebohongan, serta banyak bias dalam menerapkan diskresi politik serta melahirkan sistim perundang-undangan yang overlapping terhadap UUD 1945, termasuk melakukan pembiaran adanya tindak pidana atau obstruction of justice terhadap delik yang dilakukan oleh para petinggi serta beberapa menteri kabinetnya.
Namun PS tidak indahkan realitas politik dan sosiologis kontemporer, justru PS sycopant kepada Jokowi, tidak tanggung-tanggung, praktek pola menjilat yang ia lakukan melalui statemen, lalu ia publis sendiri, contoh; 'ternyata Jokowi lebih cerdas satu digit diatas dirinya', 'Jika jadi presiden pun dirinya akan mencontoh susunan kabinet yang sama dengan Jokowi', 'berani angkat saksi Jokowi is on right track', serta akan mencontoh dan melanjutkan gaya kepemimpinan Jokowi.
Artikel Terkait
Torpedo Nuklir Poseidon Rusia: Uji Coba Sukses, Daya Ledak 100 Megaton, Ancaman Nyata bagi AS
Viral VTuber Sena ASN DPD RI: Tanggapan Resmi, Fakta, dan Kontroversi
Mitos Rugi! Ini Alasan Sebenarnya Kereta Cepat Whoosh Tetap Dioperasikan
Fakta Mengejutkan! Biaya Operasional Ojol Cuma Rp 186 per Trip, Ternyata Ini Keuntungan Aplikator Per Hari