GELORA.ME - Viralnya pondok pesantren Al Zaytun (Ponpes Al Zaytun) di media sosial dan media massa menuai tanggapan publik. Bahkan kantor kementerian agama (Kemenag) Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.
Kepala Sub Bagian Tata Usaha Kantor Kemenag Indramayu, Aan Fathul Anwar menuturkan, Kemenag sudah beberapa kali mendatangi pondok pesantren yang dipimpin Panji Gumilang tersebut.
Hal ini tak lain guna mengetahui secara pasti pembelajaran di dalam pesantren yang terdapat madrasah ibtidaiyah, tsanawiyah, aliyah hingga perguruan tinggi.
Meski viral dengan berbagai macam kontroversinya, namun pembelajaran maupun kurikulum dianggap masih sesuai dengan kurikulum Kemenag.
Tak hanya itu saja, kantor Kemenag Indramayu sudah melaporkan ke kantor wilayah Jawa Barat dan Pusat, terkait kontroversinya Al Zaytun. Bahkan, sudah dilakukan investigasi mendalam terkait fikih maupun ajaran di pondok yang memiliki empat ribu sembilan ratus santri tersebut.
Selain itu, pihaknya juga berkoordinasi dengan majelis ulama Indonesia yang tengah investigasi di dalam pesantren yang berada di kecamatan Gantar, kabupaten Indramayu tersebut.
Kepala Sub Bagian Tata Usaha Kantor Kemenag Indramayu, Aan Fathul Anwar jelaskan, dengan harapan sebanyak 4.900 santri yang belajar di sana bisa sesuai dengan kebijakan yang sudah diatur oleh pemerintah.
"Kami sudah berikan pembinaan seperti itu," katanya, Jumat (16/6/2023).
Artikel Terkait
Presiden Prabowo Tiba di Halim Usai KTT APEC 2025: Agenda dan Rombongan
Projo Hapus Logo Siluet Jokowi, Budi Arie Beberkan Alasan Transformasi
Dasco Ahmad Buka Suara Soal Isu Budi Arie Gabung Gerindra: Saya Belum Dengar Langsung
Modus Titip Aset di Proyek Bendungan Marga Tiga: 3 Tersangka Ditangkap, Negara Rugi Rp533 Juta