Tokoh Mega Bintang 1997 Jengkel Attitude Jokowi Banyak Bohong – Seruan People Power Menggema

- Selasa, 13 Juni 2023 | 14:25 WIB
Tokoh Mega Bintang 1997 Jengkel Attitude Jokowi Banyak Bohong – Seruan People Power Menggema

Oleh: Damai Hari Lubis


Minggu, Pagi 11 Juni 2023, dalam rangka HUT Ke-26, mega Bintang di Gedung Umat Islam Surakarta, Solo, Mudrick mengundang sejumlah tokoh nasional dan daerah untuk hadir dalam acara diskusi bertema “Rakyat Bertanya Kapan People Power?”.


Nampak pembicara yang hadir selain Prof. Amin Rais Bapak Reformasi yang ternyata teman sekolah SD. Mudrick Sangidu, hadir juga aktivis muslim dan pemerhati penegakan hukum, sosial & poltik Rizal Fadillah, dan senioren aktivis muslim Eggi Sudjana, dan Pakar Hukum DR. Taufik, dan aktivis muda berbakat, dan cukup vokal Khoizinuddin, hingga aula pun penuh, banyak pengunjung tak kebagian tempat hingga numplek diluar ruangan.


Para pengunjung umumnya datang selain dari wilayah Jawa Tengah juga dari Jawa Timur, Jawa Barat dan Jakarta hingga Banten.


Semua pembicara rata-rata berharap bangsa ini mau dan terbuka semangatnya mengadakan perlawanan secara konstitusional terhadap rezim dan Jokowi selaku Presiden, yang sejak 2015 hingga 2023 saat ini. Pejabat public seperti Jokowi, yang berani terang terangan telanjang dan kasat mata, yang banyak membuahkan kebijakan cawe-cawe-nya yang immoral. Faktor kebohongannya sudah puluhan bahkan 100 lebih, sehingga dapat dikategorikan sebagai perilaku abnormal. 


Keputusannya untuk para pejabat yang termasuk perilaku terpapar korup, lalu lacur, malah dijadikan pejabat tinggi publik, sehingga Jokowi dan pejabat publik pembantunya banyak melahirkan keputusan dan atau dikresi yang tidak berpihakan kepada masyarakat.


Diantara sekian diskresi politiknya tidak mengacu rule of law atau hukum, selebihnya janji ekonomi yang akan meroket, tenyata sektor pembangunan ekonomi melorot, dan utang semakin menumpuk, bahkan prediksi utang diperkirakan sampai Rp. 20.000 triliun.


Kesimpulan yang dapat diambil adalah gema seruan People Power, dari setiap pembicara sebagai hak kedaulatan rakyat yang halal agar sebaiknya digunakan ketika kesewenang -wenangan yang banyak dipertontonkan, bahkan ketidak adilan dan kepastian hukum yang dilecehkan oleh banyak pejabat publik eksekutif, dan legislatif bahkan sudah menjalar kepada para wakil Tuhan di muka bumi para personal Mahkamah atau yudikatif yang kadang dirasa subjektifitas dalam proses mengadili serta menjatuhkan vonis bagi oposan, dan sebaliknya melakukan obstruksi of justice bagi kroninya. 


Halaman:

Komentar