REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengusaha nasional Muhammad Jusuf Hamka mengkritik pernyataan Ketua Umum Perindo Hary Tanoesoedibjo yang mengeklaim, seluruh masyarakat Tionghoa memilih calon presiden (capres) pilihan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Pemilu 2024.
Ketua Dewan Penasihat Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI), M Jusuf Hamka pun mengkritik keras pernyataan Hary Tanoe. Menurut dia, masyarakat Tionghoa di Indonesia cair dan tidak bisa diarahkan dalam satu pilihan.
"Oleh sebab itu kalau ada orang-orang yang mengatakan bahwa masyarakat Tionghoa akan mendukung apapun yang diputuskan oleh seseorang, jelas ini ngawur, dan saya sebagai orang Tionghoa merasa prihatin, karena saya tidak pernah memberi kuasa kepada siapa pun," kata Jusuf dalam video pernyataannya dikutip Republika.co.id di Jakarta, Sabtu (20/5/2023).
Baca: Natalius Pigai: Jadi Korban Nasdem Capreskan Anies, Johnny G Plate Tersangka
Menurut Jusuf, Hary Tanoe tidak bisa seenaknya merasa mewakili seluruh aspirasi masyarakat Tionghoa di Indonesia. Dia malah menilai, pernyataan Hary Tanoe bisa membuat masyarakat Tionghoa yang sudah tidak ada masalah dengan masyarakat pada umumnya menjadi terbelah. Apalagi, ada masyarakat Tionghoa yang bergabung di berbagai partai dan itu jelas tidak bisa satu suara dalam memilih capres.
"Kalau yang dikatakan bersangkutan seperti itu bahwa masyarakat atau organisasi Tionghoa mendukung apa yang diputuskan oleh seseorang jelas itu akan mengkotak-kotakkan masyarakat. Masyarakat Tionghoa sudah membaur dan tidak ada masalah, dan masyarakat Tionghoa tidak mau dikotak-kotakkan dan mendukung cuma satu calon, jadiĀ masyarakat Tionghoa saat ini sudah ada, baik di PDIP, PAN, PKB, bahkan ada PKS ada, di Golkar ada," kata Jusuf.
Dia juga mengingatkan Hary Tanoe agar tidak mudah mengatasnamakan masyarakat Tionghoa dalam berjualan politik demi mendukung capres tertentu. Jusuf menyebutkan, setiap warga Tionghoa bebas berpolitik dan memilih kandidat tertentu, tapi jangan sampai kepentingan pribadi mencatut kepentingan kelompok.
"Kalau warga serta organisasi Tionghoa mendukung apa yang diputuskan oleh seseorang jelas itu akan mengkotak-kotakan warga Tionghoa," terang Jusuf dalam video yang viral di berbagai kanal medsos, khususnya Twitter dan Tiktok.
Baca: Agenda G7 di Hiroshima, Jepang, Jokowi Hadiri Sejumlah Pertemuan Bilateral dan Bisnis
Sebelumnya, Hary Tanoe yang juga pembina Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) mengaku, mewakili masyarakat Tionghoa, bakal mendukung capres siapa pun yang dipilih Presiden Jokowi. Apalagi, kata dia, selama ini, masyarakat Tionghoa selalu mendukung kebijakan Jokowi.
"PSMTI ingin sekali siapa pun nanti yang didukung oleh Pak Jokowi tentunya akan didukung juga oleh PMSTI," kata Hary Tanoe di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (15/5/2023).
Hary Tanoe Tekankan Program Jokowi Harus Berlanjut
PSMTI menekankan perlunya keberlanjutan capaian program Presiden Jokowi, baik secara ekonomi maupun politik.
"Intinya PSMTI menegaskan perlunya keberlanjutan, kontinuitas, apa yang sudah dicapai oleh beliau, baik secara ekonomi, secara politik yang kita tahu adem ya nyaman," ujar Hary.
Seusai audiensi PSMTI, Hary juga mengaku melakukan pembicaraan dengan Presiden Jokowi. Menurutnya, terdapat banyak hal yang dibahas dalam pembicaraan tersebut.
"Saya ada urusan lain tadi dengan bapak Presiden. Tadi sebentar setelah acara PSMTI tadi. Ya bicara macam-macam," kata dia.
Saat ditanya apakah Jokowi meminta pandangan terkait pilpres, Hary mengatakan hanya membahas hal yang ringan. "Ndak tadi bicara yang enteng-enteng saja," ucap Hary.
Nama Hary Tanoe juga masuk sebagai nomine Menkominfo menggantikan Johnny G Plate yang tersandung kasus hukum dan sekarang ditahan Kejagung.
Sumber: news.republika.co.id
Artikel Terkait
Kecewa Jokowi Absen Mediasi Dugaan Ijazah Palsu di PN Solo, Penggugat Sebut Tak Ada Itikad Baik
Maskapai Inggris Virgin Atlantic Hentikan Permanen Penerbangan London ke Israel
12 Daftar Kandidat Pengganti Paus Fransiskus: Siapa yang Paling Berpeluang Jadi Pemimpin Umat Katolik?
Kecam Pendukung Wapres Gibran, Pengamat: Try Sutrisno Banyak Jasanya Buat Bangsa