"Harus babat habis (jika terbukti ada yang terlibat). Kemudian dia harus taro orang yang punya kredibilitas yang benar-benar mau kerja," kata Kenneth.
Baca juga: Kurir Paket di Setiabudi Syok Bukan Main Kepala Ular Muncul dari Stang Motor, Lapor Damkar
Selain itu, Kenneth juga meminta para pengusaha jangan hanya egois memikirkan dirinya saja.
Seperti di kasus Pluit, para pengusaha tak memikirkan dampak jangka panjang dengan ditutupnya saluran air dan bahu jalan yang mereka serobot bisa mendatangkan banjir dan kemacetan karena akses jalan semakin sempit.
Hal itu padahal merugikan pengusaha itu sendiri nantinya karena bisa membuat konsumen malas datang ke sana jika banjir dan macet.
"Pada prinsipnya kita menyadari pengusaha faktor membangkitkan perekenomian.
Selain PAD (pendapatan asli daerah) mereka �juga bisa membuka lapangan pekerjaan, tapi tolong dengan cara yang benar karena kan tidak hanya yang disitu punya kepentingan," ujar Kenneth.�
Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News
Sumber: jakarta.tribunnews.com
Artikel Terkait
2.603 Rumah Bantuan Dibangun Tanpa APBN, Tzu Chi & Menteri Ara Berkontribusi
Bantuan Rp 10.000 Per Hari dari Mensos: Jadup 3 Bulan untuk Korban Bencana Sumatera
Lisa Mariana Minta Maaf ke Atalia via DM: Unggah Bukti & Reaksi Warganet
Pembangunan Huntara Agam Ditarget Selesai 1 Bulan, Prabowo Janjikan Hunian Tetap 70 m²