REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polda Metro Jaya kembali memberlakukan penindakan penilangan manual terhadap para pengendara yang melanggar lalu lintas. Penilangan manual tersebut dilakukan apabila ada pelanggar yang membahayakan.
Namun tindakan penilangan secara otomatis atau tilang elektronik tetap diberlakukan. “Tilang manual tetap bagi pelanggar yang ugal-ugalan yang melanggar lalu lintas kelihatan anggota ditilang. Tapi penindakan elektronik tetap berjalan, tetapi apabila petugas melihat pelanggaran misal itu membahayakan, dihentikan, ditilang,” tegas Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Latif Usman kepada awak media di Jakarta, Senin (15/5/2023).
Selain itu, sambung Kombes Latif Usman, penindakan tilang manual tidak dilakukan dengan kegiatan razia yang menetap atau stasioner. Melainkan hanya apabila ada pengendara yang kedapatan melanggar. Sehingga diharapkan para pengendara yang tidak merasa melakukan pelangggaran tidak perlu takut.
Pengendara motor melawan arus pada jalur Bus Transjakarta untuk menghindari Polisi di kawasan Pasar Rumput, Manggarai, Jakarta Selatan, Senin (15/5/2023). Polisi kembali memberlakukan tilang manual karena sistem ETLE atau sistem tilang elektronik belum bisa menjangkau seluruh titik ruas jalan untuk memperhatikan setiap pelanggaran yang dilakukan pengendara, khususnya kendaraan bermotor. - (Republika/Putra M. Akbar)
Artikel Terkait
Analisis Kemenangan Persija 3-1 vs PSBS: Taktik Mauricio Souza & Hattrick Emaxwell
Pembunuhan Cemburu di TWA Bantimurung: Kekasih Tewas Dibacok Usai Rebutan Parang
BMKG Imbau Warga Tak Keluar Rumah, Waspada Hujan Ekstrem dan Banjir
Hasil Liga Inggris 2025-2026 Pekan 10: Arsenal Kukuh di Puncak Usai Bungkam Burnley, MU Tertahan Imbang