PACITAN, Jawa Pos Radar Madiun – Dinas Kesehatan (Dinkes) Pacitan mengimbau masyarakat setempat mewaspadai potensi serangan leptospirosis.
Pasalnya, penyakit yang ditularkan melalui kencing hewan, terutama tikus, tersebut penyebarannya relatif masif seiring intensitas hujan yang semakin tinggi saat ini.
Apalagi, wabah penyakit leptospirosis pernah menggemparkan kabupaten ini awal 2017 lalu. Saat itu, tujuh dari 34 pasien yang dirawat di RSUD dr Darsono kehilangan nyawa.
‘’Ini salah satu penyakit yang dapat menyebabkan kematian,’’ kata Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Pacitan Nur Farida kemarin (29/1).
Menurut dia, penyebaran penyakit leptospirosis bisa melalui genangan air yang terpapar air seni hewan pengerat, seperti tikus atau kelinci.
Awal 2024 ini, pihanya mencatat dua warga suspek leptospirosis.
Artikel Terkait
Ditemukan Pelanggaran, Kemenag Cabut Sertifikat Halal Roti Okko
10 Tahun Pemerintahan Jokowi: Warisan Utang Menggunung, Tak Sebanding dengan Pertumbuhan
Viral Banyak Anak Cuci Darah di RSCM, Ini Penyebab serta Pencegahannya
Hasil Uji BPOM: Roti Okko Mengandung Pengawet Ilegal, Roti Aoka Lolos Uji