GELORA.ME - Menjaga kesehatan indera pendengaran merupakan hal yang penting karena indera pendengaran merupakan bagian dari investasi masa depan. Berdasarkan data dari Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO, lebih dari 1,5 miliar orang mengalami gangguan pendengaran. Diperkirakan tahun 2050 akan terjadi peningkatan hingga mencapai total 2,5 miliar pengidap gangguan pendengaran di seluruh dunia.
Penyebab utama gangguan pendengaran sendiri bisa beragam. Salah satunya adalah tuli kongenital, infeksi telinga atau congek, tuli akibat bising, tuli karena faktor usia, dan tuli karena kotoran telinga. Ngerinya, saat ini, gangguan pendengaran bisa menimpa siapa saja bahkan anak-anak.
Upaya menjaga kesehatan pendengaran dapat dilakukan dengan deteksi dini adanya gangguan pendengaran, menghindari kebisingan, pola hidup bersih dan sehat yang baik, memperhatikan kebersihan liang telinga, tidak minum obat ototoksik dalam jangka panjang tanpa konsultasi dengan dokter.
Dalam upaya mencegah gangguan pendengaran menjadi penyakit yang banyak datang di masa depan, Rumah Sakit (RS) Mitra Keluarga Kelapa Gading menggandeng Kasoem Hearing Center mendirikan Jakarta Ear and Hearing Center, fasilitas kesehatan pendengaran pertama dan terlengkap di Indonesia. Tak main-main, kerja sama ini didukung oleh Cochlear Ltd., IA-CEPA ECP Katalis (Katalis), dan Austrade.
Sebagai langkah konkret, kedua belah pihak menandatangani nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) di Jakarta, Kamis (11/1). Direktur RS Mitra Keluarga Kelapa Gading Dr. Ronald Reagan menjadi wakil dari Rumah Sakit Mitra Keluarga. Sedangkan, Kasoem Hearing Center diwakili oleh Deputy CEO Kasoem Hearing Center Trista Mutia Kasoem.
"Hari ini menandai titik tolak baru dalam pelayanan kesehatan pendengaran di Indonesia. Kami berharap Jakarta Ear and Hearing Center akan menjadi model pelayanan kesehatan yang memadukan kenyamanan dan kualitas tinggi untuk semua lapisan masyarakat,” ujar Dr. Reagan ditemui GELORA.ME.
Sementara itu, Deputy CEO Kasoem Hearing Center Trista Mutia Kasoem mengatakan, kerja sama ini menjadi langkah besar dari program yang sebelumnya memang dijalankan Kasoem Hearing Center selama hampir 30 tahun berdiri di Indonesia.
Artikel Terkait
Ditemukan Pelanggaran, Kemenag Cabut Sertifikat Halal Roti Okko
10 Tahun Pemerintahan Jokowi: Warisan Utang Menggunung, Tak Sebanding dengan Pertumbuhan
Viral Banyak Anak Cuci Darah di RSCM, Ini Penyebab serta Pencegahannya
Hasil Uji BPOM: Roti Okko Mengandung Pengawet Ilegal, Roti Aoka Lolos Uji