MALAM tahun baru menjadi momen yang banyak dimanfaatkan untuk berkumpul bersama orang-orang terdekat. Baik keluarga, kerabat, teman, maupun pasangan. Bakar-bakar ikan atau makanan lain hampir tidak luput dilakukan dan selalu menjadi pilihan bagi sebagian besar warga di Jember. Nah, agar tetap sehat, bisa menyimak ulasan ini.
Bakar ikan atau yang lain sebagai aktivitas perekat hubungan secara sosial memang sangat bagus. Namun, ketika mengonsumsi makanan yang dibakar tanpa memperhatikan kesehatan, bisa menjadi berbahaya.
Kepala Unit Rawat Jalan RSU Kaliwates Dokter Yohana mengungkapkan, bagian makanan yang terbakar dan menghitam (arang) bersifat karsinogenik. Hal ini menjadi salah satu faktor pemicu kanker. "Bukan penyebab utama, tapi salah satu faktor kanker mudah muncul," ulasnya.
Bahan makanan yang sering dibakar oleh kebanyakan orang biasanya ikan, daging, ayam, hingga jagung. Tak sedikit juga yang membakar sampai gosong pada beberapa bagian. Bagian itulah, kata dia, yang perlu disisihkan dan sebisa mungkin dihindari.
Selain itu, proses pembakaran yang terlalu gosong bisa merusak kandungan nutrisi di dalam makanan. Misalnya saja protein yang tidak tahan pada suhu tinggi. "Paling baik proses memasak makanan dikukus. Tapi, melihat lifestyle masyarakat, sesekali dibakar tidak apa-apa," ucap perempuan asal Bangsalsari itu.
Artikel Terkait
Ditemukan Pelanggaran, Kemenag Cabut Sertifikat Halal Roti Okko
10 Tahun Pemerintahan Jokowi: Warisan Utang Menggunung, Tak Sebanding dengan Pertumbuhan
Viral Banyak Anak Cuci Darah di RSCM, Ini Penyebab serta Pencegahannya
Hasil Uji BPOM: Roti Okko Mengandung Pengawet Ilegal, Roti Aoka Lolos Uji