Baca Juga: Polda Metro Jaya Kembali Periksa Lima Saksi Terkait Pemerasan Mantan Mentan
Untuk data kematian, laporan WHO menyebutkan ada 12 kematian karena COVID-19 di Indonesia pada periode 20 November sampai 17 Desember 2023, meski tidak tersaji data pembanding dari 28 hari sebelumnya.
"Kembali kita ambil contoh Thailand, mereka ada 16 kematian COVID-19 pada periode 20 November sampai 17 Desember 2023, yang ini meningkat 220 persen dari 28 hari sebelumnya," katanya.
Tjandra yang juga Pakar Pulmonologi dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia itu menyebut peningkatan kasus COVID-19 sekarang ini disebabkan sejumlah hal, yakni penurunan imunitas populasi secara umum, karena sudah rendahnya penularan ilmiah di lapangan.
Baca Juga: Unai Emery Bertekad Tambah Kekalahan Erik Ten Hag Dan Menutup Putaran Pertama Liga Inggris Dengan Kemenangan
Selain itu, kata Tjandra, sudah lamanya jarak dari mendapat vaksinasi terakhir, meningkatnya perjalanan masyarakat akhir tahun.
"Ada tidaknya peran varian baru seperti JN.1 dan lainnya, memang masih dalam penelitian, tapi yang jelas sejak 18 Desember, JN.1 sudah dinyatakan Variant of Interest (VOI) oleh WHO," katanya.
Baca Juga: Erik Ten Hag Minta Pemainnya Cetak Gol Lebih Awal Saat Lawan Aston Villa
Dalam kesempatan itu, Tjandra mengajak masyarakat untuk segera mengakses layanan vaksinasi COVID-19 dan menerapkan protokol kesehatan.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: gartonnews.com
Artikel Terkait
Ditemukan Pelanggaran, Kemenag Cabut Sertifikat Halal Roti Okko
10 Tahun Pemerintahan Jokowi: Warisan Utang Menggunung, Tak Sebanding dengan Pertumbuhan
Viral Banyak Anak Cuci Darah di RSCM, Ini Penyebab serta Pencegahannya
Hasil Uji BPOM: Roti Okko Mengandung Pengawet Ilegal, Roti Aoka Lolos Uji