Baca Juga: Ginseng Jawa: Tanaman Ajaib dengan Segudang Manfaat bagi Kesehatan Meskipun fluktuatif, penurunan ini terus terpantau hingga Agustus. Namun, pada bulan November, terjadi peningkatan signifikan.
Erlina Burhan, dokter spesialis paru-konsultan RSUP Persahabatan, menyebut bahwa peningkatan kasus Covid-19 di Indonesia disebabkan oleh munculnya varian baru.
Beberapa di antaranya adalah Omicron XBB 1.5, Omicron subvarian EG2, dan Omicron subvarian EG5.
Omicron XBB diketahui menjadi penyebab mayoritas kasus di Amerika Serikat.
Meskipun merupakan varian yang berbeda, gejala yang ditimbulkan oleh varian tersebut cenderung serupa.
Erlina menjelaskan, "Gejala relatif ringan, seperti demam tinggi, batuk, rhinorrhea (hidung berair), kehilangan penghidu dan pengecap, serta nyeri tenggorokan."
Walaupun gejalanya mirip flu pada pandangan awal, Erlina menegaskan bahwa flu jarang menunjukkan gejala nyeri tenggorokan.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: catatanfakta.com
Artikel Terkait
Ditemukan Pelanggaran, Kemenag Cabut Sertifikat Halal Roti Okko
10 Tahun Pemerintahan Jokowi: Warisan Utang Menggunung, Tak Sebanding dengan Pertumbuhan
Viral Banyak Anak Cuci Darah di RSCM, Ini Penyebab serta Pencegahannya
Hasil Uji BPOM: Roti Okko Mengandung Pengawet Ilegal, Roti Aoka Lolos Uji