GELORA.ME - Peneliti senior Prof. Richard Claproth geram terkait adanya program sebaran telur nyamuk wolbachia di wilayah Indonesia.
Dalam video singkat yang berdurasi 2 menit 2 detik, dengan gamblang Richard menjelaskan seharusnya para Gubernur, Kapolda, dan pejabat publik yang menjadi wilayah penyebaran telur-telur nyamuk Wolbachia itu menolak program tersebut.
Penyebaran telur nyamuk wolbachia diklaim pemerintah melalui Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes RI) ampuh menangani kasus Demam Berdarah Dengue (DBD).
Dengan keras, Richard menegaskan, hal ini seharusnya tidak terjadi karena rakyat seakan dijadikan percobaan atau eksperimen. Padahal, sejatinya, pemerintah harusnya melindungi rakyatnya.
“Gubernur dan Kapolda harus menyatakan sikap (untuk program) nyamuk-nyamuk. Bikin pengumuman sekarang,” tegas Prof Richard, Jakarta, dikutip Sabtu (18/11/2023).
Masih menurut Richard, dalam mengambil keputusan soal penyebaran nyamuk ini, seharusnya pemangku kepentingan berkonsultasi dengan ahli yang mengerti di bidangnya. Sehingga, lanjutnya, rakyat Indonesia tidak menjadi bahan percobaan.
“Pejabat negara, dia punya kewajiban untuk melindungi rakyatnya, kalau dia enggak ngerti teknologi, dia kiranya dia enggak bisa baca kalau enggak ngerti, tanya sama ahlinya, jangan mengizinkan,” paparnya.
Dampak Sebaran Nyamuk Wolbachia untuk Kesehatan
 
                         
                                 
                                             
                                             
                                             
                                                 
                                                 
                                                 
                                                 
                                                 
                                                
Artikel Terkait
Ditemukan Pelanggaran, Kemenag Cabut Sertifikat Halal Roti Okko
10 Tahun Pemerintahan Jokowi: Warisan Utang Menggunung, Tak Sebanding dengan Pertumbuhan
Viral Banyak Anak Cuci Darah di RSCM, Ini Penyebab serta Pencegahannya
Hasil Uji BPOM: Roti Okko Mengandung Pengawet Ilegal, Roti Aoka Lolos Uji