Penyebaran ember dengan bibit nyamuk berwolbachia akan difokuskan di Kecamatan Kembangan sebagai bagian dari upaya mengendalikan DBD di wilayah tersebut.
Erizon juga mengungkapkan bahwa kasus DBD di Jakarta Barat dari Januari hingga Agustus 2023 mengalami fluktuasi tetapi cenderung menunjukkan penurunan. Pada Januari tercatat ada 132 kasus, dan jumlahnya menurun menjadi 39 kasus pada Agustus.
“Pada Januari ada 132 kasus, Februari 94, Maret 105, April 125, Mei 95, Juni 80, Juli 66, dan Agustus 39 kasus,” ungkap Erizon.
Penolakan di Bali
Sementara itu, Penjabat (Pj) Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya sepakat untuk menunda penyebaran nyamuk Wolbachia untuk atasi Demam Berdarah Dengue (DBD) di tengah masih adanya pro dan kontra dari masyarakat Bali.
"Kalau masih ada masyarakat yang tidak menerima, berarti kita tunda dulu," kata Pj Gubernur Bali Mahendra.
Menurut dia, metode penyebaran nyamuk Wolbachia untuk menekan DBD masih perlu sosialisasi dari pemrakarsa sehingga semua masyarakat bisa menerima.
"Perlu sosialisasi, ada penolakan dari masyarakat 'kan kita tidak ingin masyarakat terbelah. Yang pro dan kontra ini harus dibagusin dulu," ucapnya.
Sumber: inilah
Artikel Terkait
Ditemukan Pelanggaran, Kemenag Cabut Sertifikat Halal Roti Okko
10 Tahun Pemerintahan Jokowi: Warisan Utang Menggunung, Tak Sebanding dengan Pertumbuhan
Viral Banyak Anak Cuci Darah di RSCM, Ini Penyebab serta Pencegahannya
Hasil Uji BPOM: Roti Okko Mengandung Pengawet Ilegal, Roti Aoka Lolos Uji