Ia menilai, situasi ini bisa memunculkan skenario menarik di panggung politik nasional. Jangan-jangan, kata Adi, Projo berpotensi besar menjadi oposisi.
Apalagi hingga saat ini, nyaris tak ada organisasi politik non-partai yang benar-benar siap mengambil posisi berseberangan dengan pemerintah.
"Begitu banyak sekarang ormas sudah siap bekerjasama dengan pemerintah dan bahkan hampir 100 persen semua partai politik menjadi kekuasaan dan menjadi bagian dari kerjasama politik pemerintah," jelasnya.
Karena itu, Direktur Parameter Politik Indonesia itu menekankan bahwa jika memang benar banyak kader Projo di daerah yang kecewa dan marah akibat pencopotan Budi Arie, sebaiknya energi itu disalurkan ke jalur oposisi.
"Itu bagus sebenarnya untuk memberikan energi supaya di negara kita ada check and balances," pungkas Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia itu
Sumber: RMOL
Artikel Terkait
Gerindra Siap Tampung Gelombang Besar Kader Projo, Dasco: Kita Siap!
Projo Ganti Logo: Tak Pakai Wajah Jokowi Lagi, Ini Alasannya
Usulan Double Track Megawati vs Kereta Cepat Whoosh: Polemik Utang dan Prioritas
Kasus Ijazah Jokowi: Polda Metro Segera Gelar Perkara, Tersangka Akan Ditetapkan