Eks Ketua MK Sebut Alasan Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi Lama-Lama Masuk Akal

- Selasa, 26 Agustus 2025 | 14:45 WIB
Eks Ketua MK Sebut Alasan Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi Lama-Lama Masuk Akal




GELORA.ME - Eks Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Jimly Asshiddiqie buka suara soal kasus ijazah milik Presiden ke 7 RI, Joko Widodo (Jokowi).


Jimly terang-terangan menyebut bahwa pihaknya kini mulai terpengaruh dengan statement – statement yang dikeluarkan oleh Roy Suryo, Rismon Hasiholan Sianipar hingga Tifauzia Tyassuma (Dokter Tifa).


Jimly menilai bahwa pernyataan maupun keterangan yang kerap diungkapkan oleh Roy Suryo dan Kawan-kawan masuk akal.


“Kalau saya perhatikan, saya dengar juga kan apa yang di katakan oleh Roy Suryo, Rismon Hasiholan Sianipar sama Dokter Tifa, ya lama-lama masuk akal juga, haha,” sebut Jimly, dikutip dari youtube Refly Harun, Senin (25/8/25)


Menurut Ketua MK periode Tahun 2003 – 2008 ini kasus ijazah milik Jokowi tersebut sudah campur aduk ke dalam masalah politik hingga hukum.


“Kalau dipelajari, karena ini sudah meluas permasalahannya, jatuhnya campur aduk ini, politik, hukum, macam-macam,” ucapnya.


Jimly menduga bahwa kasus dugaan ijazah palsu milik Jokowi ini akan berangsur lama.


Pasalnya, bukan hanya didasari oleh politik saja, namun kekecewaan soal terpilihnya Gibran menjadi wakil presiden.


“Kalau menurut saya ini kemungkinan besar akan lama, Panjang. Dan kebetulan ini campur aduk dengan kekecewaan kepada terpilihnya Gibran. Intinya kepada Jokowi dan keluarga ini jadi kayak musuh bersama,” urainya.


Jimly bahkan menyebut bahwa kasus yang sedang terjadi itu bisa berlanjut sampai 5 tahun ke depan.


“Kalau saya perhatikan emosinya ini makin meluap, baik para haters, maupun lovers, makin tidak rasional. Kira-kira ini akan berlangsung terus 5 tahun,” sebutnya.


Kasus ijazah Jokowi ini disebut Panjang, lantaran Presiden RI Prabowo Subianto menurut Jimly tidak ikut cawe-cawe.


Bahkan, menurutnya, Prabowo tentu akan menjadi garda terdepan untuk membela wakil presidennya, dimana tak lain adalah Gibran.


“Kalau menurut saya bukan soal normative, tapi realitasnya tidak mungkin. Karena presidennya pasti akan melindungi wakilnya. Kuncinya itu di presiden, karena dialah yang memegang kendali koalisi KIM,” urainya.


“Jadi 2/3 DPR, 2/3 MPR itu ada ditangan koalisi, yang dipimpin oleh Ketua Umum Partai Gerindra, yang adalah presiden. Presiden itu saat capres juga yang memilih calon wakilnya itu, sehingga pasti dia akan melindungi. Sehingga selama 5 tahun ini akan terus bergulir, termasuk sikap kepada Jokowi,” sambungnya.


Jimly menduga bahwa kasus ijazah Jokowi ini akan terus berlanjut sampai Tahun 2029.


Bahkan, apapun Keputusan peradilan nanti pasti akan memunculkan rasa ketidakpuasan.


“Ini akan berlangsung sampai 2029,” ujarnya.


“Apapun nanti Keputusan dari proses peradilan, pasti nanti tidak akan memuaskan pihak yang dikalahkan,” imbuhnya.


Sebelumnya, Presiden Prabowo sempat mengaku heran dengan keaslian ijazah Jokowi yang terus dipersoalkan.


Dalam momen Sidang Kabinet Paripurna di Kantor Presiden, Jakarta, 5 Mei 2025, Prabowo bergurau bisa jadi suatu saat ada pula pihak – pihak yang mempertanyakan ijazahnya.


“Masalah ijazah dipersoalkan, nanti ijazah saya ditanya – tanya, iya kan?,” ucap Prabowo.


Prabowo Tepis jadi Presiden Boneka


Presiden Prabowo Subianto membantah tuduhan yang menyebut bahwa dirinya adalah presiden boneka yang dikendalikan oleh Presiden ke 7 RI, Joko Widodo (Jokowi).


Prabowo menjelaskan bahwa pihaknya sering berkomunikasi dengan Jokowi dalam rangka berkonsultasi karena Jokowi punya pengalaman 10 tahun menjadi presiden.


“Saya dibilang presiden boneka, saya dikendalikan oleh Pak Jokowi, seolah Pak Jokowi tiap malam telepon saya, saya katakan itu tidak benar,” sebut Prabowo.


Prabowo mengaku selain sering berkomunikasi dengn Jokowi, pihaknya juga berkomunikasi dengan Presiden ke 6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono dan Presiden ke 5 RI, Megawati Soekarnoputri.



Sumber: Suara

Komentar