Ribka juga menyinggung soal kader-kader yang hanya menikmati hasil dari perjuangan partai tanpa mengetahui sejarahnya.
Menurutnya, kader semacam itu perlu diawasi agar tidak menjadi pengkhianat terhadap perjuangan partai di bawah kepemimpinan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.
“Nah, teman-teman sekalian, tugas kita sebagai kader mengawasi ini, depan belakang, di sisi Ibu Megawati, siapa yang menjadi pengkhianat, kita culik sama-sama. Tuh dia, enak banget dia masuk, sudah menang partai, sehingga menjadi enak banget dikasih karpet merah. Dia tidak tahu perjuangan kita dulu berdarah-darah,” ucapnya.
Ribka menekankan, banyak kader PDIP di akar rumput yang tetap setia meski tidak pernah merasakan kekuasaan. Ia meminta agar partai lebih selektif dalam memilih dan menilai kader ke depan.
“Masih banyak kawan-kawan ini yang tidak pernah jadi penguasa, tidak pernah menikmati kemenangan, tapi tetap loyal, tetap setia. Partai kalah dulu, ranting. Menang tetap ranting. Kalah lagi, ranting. Menang lagi, ranting. Punya presiden, masih ranting. Masih susah makan. Tidak punya rumah. Kita bukan iri sama mereka yang sukses, tapi tolong yang sukses itu karena partai,” demikian Ribka Tjiptaning.
Sumber: RMOL
 
                         
                                 
                                             
                                             
                                             
                                                 
                                                 
                                                 
                                                 
                                                 
                                                
Artikel Terkait
MKD DPR Tolak Pengunduran Diri Rahayu Saraswati, Dituding Cari Muka ke Prabowo
KPK Diminta Usut Tuntas Kasus Whoosh, Libatkan Mantan Pejakat
Rismon Sianipar Klaim Prabowo Tahu Soal Ijazah Gibran: Fakta dan Perkembangan Terbaru
Dugaan Mark Up Proyek Kereta Cepat Whoosh: DPR Dukung KPK Usut Tuntas