"Korupsi ini sangat luar biasa membahayakan kehidupan bangsa dan negara," kata Tanak.
"Tolonglah kami sebagai lembaga negara yang diberitugas dan khusus berantas korupsi ini memohon dengan hormat kepada bapak dan ibu, inget pertama akan Tuhan, jalankan tugas itu yang baik dan benar dan rasa tanggung jawab, terutama tanggung jawab terhadap Tuhan," sambungnya.
Tanak mengingatkan akan maut. Dia menyebut, kematian tidak ada yang tahu.
"Apakah bapak tahu kapan dipanggil? bapak nggak tahu, ketika bapak sudah punya uang banyak, ibu punya uang yang banyak, mohon maaf palingan ditutup kain hitam langsung dipeti atau tidak, langsung ditaruh di dalam (tanah). Kalau uang itu Pak, uang hasil korupsi ditaruh di dalam kuburan juga, kemudian di kuburan itu ada mal, Bapak juga tak bisa pakai belanja. Biar ada dolar di situ, dolar Singapura, dolar Amerika, nggak dipakai, nggak akan dipakai barang itu," kata dia.
Sehingga, lanjut Tanak, ketika sudah banyak uang pun baiknya itu digunakan untuk hal yang baik. Seperti memberikannya ke panti asuhan. Asal uang yang diberikannya itu halal, bukan hasil korupsi.
Artikel Terkait
Halim Kalla Ditahan? Kronologi Terbaru Kasus Korupsi PLTU Kalbar & Kerugian Negara
RTM Salah Sebut Prabowo sebagai Jokowi di KTT ASEAN, Disebut Ceroboh
Roy Suryo Kritik Gibran: Acara Mancing di Hari Sumpah Pemuda Dinilai Tak Pantas
MKD DPR Tolak Pengunduran Diri Rahayu Saraswati, Dituding Cari Muka ke Prabowo