“Sekarang ini kelihatannya mereka merasa sudah kalah duluan dan membayangkan tidak berkuasa lagi, sehingga panik sekali dan dengan sikap seperti sekarang ini membuat rakyat capek juga ngeliatnya, bukannya gagasan atau ide yang keluar tapi malah marah-marah aja," ungkapnya.
Menurut dia, sejak awal menjabat, Jokowi memang terlihat sekali tekadnya untuk membangun Indonesia menjadi negara maju. Jokowi ingin di ujung masa jabatannya Indonesia on the track menuju negara maju.
“Sepertinya PDIP tidak setuju dilanjutkan, padahal ini salah satu faktor penting untuk kita menjadi negara maju karena itulah Jokowi dan keluarga mengorbankan dirinya dengan dicaci maki, dituding macam-macam, difitnah dan sebagainya demi kepentingan bangsa dan negara,” tegas Mardiansyah.
Masih kata dia, Jokowi mengambil semua resiko itu, karena yang bisa memastikan program menuju Indonesia Maju tetap berjalan sesuai yang direncanakan hanya pasangan bakal capres-cawapres Prabowo-Gibran.
“Bingung juga ya, katanya partai wong cilik tapi justru lebih mendukung kepentingan negara asing daripada kepentingan nasional rakyat Indonesia dan kami keluarga besar Rampai Nusantara di seluruh Indonesia akan terus bersama Jokowi demi kemajuan bangsa dan negara," tegasnya lagi.
"Cukup sudah ya sinetronnya, jangan kayak sinetron tersanjung yang gak habis-habis. Sekarang ini marilah kita nikmati pesta demokrasi ini dengan penuh riang gembira tanpa adanya rasa kebencian dan permusuhan sesama anak bangsa," pungkas Mardiansyah.
Sumber: rmol.
Artikel Terkait
RTM Salah Sebut Prabowo sebagai Jokowi di KTT ASEAN, Disebut Ceroboh
Roy Suryo Kritik Gibran: Acara Mancing di Hari Sumpah Pemuda Dinilai Tak Pantas
MKD DPR Tolak Pengunduran Diri Rahayu Saraswati, Dituding Cari Muka ke Prabowo
KPK Diminta Usut Tuntas Kasus Whoosh, Libatkan Mantan Pejakat