16 Guru Besar Hukum Tata Negara Laporkan Ketua MK Anwar Usman Dugaan Pelanggaran Etik

- Kamis, 26 Oktober 2023 | 19:01 WIB
16 Guru Besar Hukum Tata Negara Laporkan Ketua MK Anwar Usman Dugaan Pelanggaran Etik

GELORA.ME -  Belakangan ini sejumlah kelompok dari Pergerakan Advokat Nusantara, Tim Pembela Demokrasi Indonesia, dan Perhimpunan Bantuan Hukum dan HAM (PBHI) telah menyampaikan laporan dugaan pelanggaran kode etik yang dilakukan oleh  Anwar Usman.


Saat ini jumlah orang yang mengadukan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) sekaligus adik ipar Presiden Joko Widodo Anwar Usman ke Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MKMK) terus meningkat.


Terbaru, sebanyak 16 sarjana/guru hukum tata negara yang sebagian di antaranya berprofesi sebagai guru besar melaporkan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Anwar Usman karena diduga melanggar aturan etik.


Diketahui sebelumnya, Anwar Usman dituding telah melakukan pelanggaran kode etik terkait perilaku hakim konstitusi soal keputusannya yang meresmikan batas usia minimal calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) pada Senin (16/10/2023).


Dalam Perkara Nomor 90/PUU-XXI/2023, orang yang berusia di bawah 40 tahun dapat dicalonkan sebagai calon presiden atau wakil presiden apabila mempunyai pengalaman sebagai kepala daerah.


Di antara 16 guru besar dan dosen hukum tata negara tersebut terdapat beberapa guru besar hukum ternama di Indonesia, antara lain Profesor Denny Indrayana, Profesor John C. Hesti Armiwulan, Profesor. Manymad Ali Safaat dan Profesor Susi Dwi Harijanti.


Adapun dari kalangan akademisi lainnya ada beberapa daftar nama seperti Auliya Khasanofa, Aan Eko Widiarto, Herdiansyah Hamzah, Dhia AI Uyun, Iwan Satriawan, Richo Andi Wibowo, Herlambang P. Wiratraman, dan Dr. Yance Arizona serta Beni Kurnia Illahi.

Halaman:

Komentar