Kabar Gibran jadi cawapres Prabowo memang sudah santer terdengar sejak Mei 2023. Tapi, PDIP tidak pernah bereaksi keras.
Tensi meningkat ketika memasuki Oktober, mendekati pendaftaran peserta pilpres. Gibran terbang dari Solo lewat Semarang ke Jakarta pada Jumat, 20 Oktober. Setiba di Jakarta, Gibran informasinya bertemu dengan Ketua DPP PDIP Puan Maharani.
Belakangan terungkap, dalam pertemuan itu, Gibran pamit ke Puan, tapi tak diungkap juga pamit untuk mundur dari PDIP atau hanya pamit untuk menjadi cawapres Prabowo.
Gibran lalu sowan ke pada ketua umum Koalisi Indonesia Maju (KIM) satu per satu.
Sampai akhirnya waktu pendaftaran tiba, 25 Oktober. Gibran datang ke rumah Prabowo di Jalan Kertanegara. Prabowo-Gibran tampak kompak mengenakan kemeja biru muda — warna yang tak mewakili partai mana pun.
Perjalanan dilanjutkan ke Indonesia Arena, GBK, Jakarta. Di sana, untuk pertama kalinya Gibran bicara sebagai cawapres di hadapan para relawan, pendukung, dan simpatisan.
Acara lanjut ke KPU untuk mendaftarkan secara resmi ikut Pilpres 2024 sebagai cawapres Prabowo.
Ini jelas dan terang benderang Gibran menyeberang ke kubu Prabowo walau status masih kader PDIP. Gibran menjadi rival paslon PDIP, Ganjar-Mahfud.
Namun, Puan adem ayem saja menanggapi keputusan anak sulung Presiden Jokowi itu. Soal status Gibran juga lagi-lagi tak diungkap.
"Benar sudah ketemu ngobrol-ngobrol banyak hal yang kita bicarakan dan ya udah enggak masalah. Mas Gibran pamit dan ingin menjadi cawapres dari Mas Prabowo," tutur Puan usai rapat TPN Ganjar di Gedung High End, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Rabu (25/10).
"Enggak ada (mundur), enggak mengembalikan KTA enggak ada. Hanya pamit untuk menjadi cawapres Pak Prabowo," ujarnya.
Belum ada pihak PDIP yang bisa dikonfirmasi tentang perbedaan sikap terhadap Budiman Sudjatmiko dan Gibran ini.
Sumber: kumparan
Artikel Terkait
Budi Arie Setiadi Pilih Gerindra, Pengamat Sebut Alasan Pragmatis dan Perlindungan Hukum
Jokowi Absen dari Kongres Projo III karena Alasan Kesehatan, Gelar Open House di Solo
Popularitas Purbaya Yudhi Sadewa Anjlok? Ini Peringatan Keras Pengamat Politik
KPK Wajib Periksa Jokowi dan Luhut Terkait Korupsi Whoosh? Ini Kata Pengamat