Apa Alasan Prabowo Pilih Gibran? Dibocorkan Ketum Parpol Pembocor Pertama, Ingat 2019?

- Rabu, 25 Oktober 2023 | 23:30 WIB
Apa Alasan Prabowo Pilih Gibran? Dibocorkan Ketum Parpol Pembocor Pertama, Ingat 2019?

GELORA.ME - Prabowo Subianto resmi memilih Gibran Rakabuming Raka sebagai cawapres di Pilpres 2024 mendatang.


Keputusan Gibran cawapres Prabowo diambil usai pertemuan ketua-ketua umum dan sekjen parpol Koalisi Indonesia Maju (KIM) di kediaman Prabowo pada Minggu 22 Oktober 2023 malam.


Usai pertemuan tersebut, Prabowo Subianto kemudian mengumumkan langsung Gibran cawapres dalam konferensi pers.


Untuk diketahui, selain Gibran, sebelumnya sejumlah nama disebut berpotensi kuat jadi pendamping Prabowo Subianto di Pilpres 2024.


Seperti Erick Thohir, Yusril Ihza Mahendra, Airlangga Hartarto sampai Ridwan Kamil.


Pertanyaannya, apa alasan Prabowo Subianto pilih Gibran Rakabuming Raka sebagai cawapres ketimbang nama-nama tenar tersebut?


Pertanyaan itulah yang dijawab Ketua Umum Partai Gelora, Anis Matta, melalui video yang diunggah di kanal Youtube Partai Gelora pada Jumat 19 Oktober 2023 malam.


Anis menceritakan bahwa 4 tahun terakhir merupakan rentetan peristiwa penting penyatuan Prabowo dengan Jokowi.


Apa yang dilakukan keduanya dalam 4 tahun terakhir itu menunjukkan kualitas kepemimpinan Prabowo dan Jokowi.


Selama itu pula, Prabowo melawan dirinya sendiri saat menerima ajakan rekonsiliasi yang berujung masuk ke dalam kabinet Presiden Jokowi.


Padahal dalam 2 pilpres edisi terkhir, Prabowo kalah dari Jokowi.


"Saya ini sudah mendukung Pak Prabowo dari 2014, 2019 dan sekarang juga. Saya melihat ada yang beda dari Pak Prabowo sekarang, yaitu punya kebesaran jiwa dan kerendahan hati," ucap Anis Matta dikutip Pojoksatu.id dari RM.id, Minggu 22 Oktober 2023 malam.


Selain Prabowo, kebesaran hati juga ditunjukkan Jokowi yang mau menerima Prabowo yang merupakan lawan politiknya masuk ke kabinet.


"Jadi, Pak Jokowi ini juga punya satu kebesaran jiwa dan kerendahan hati, dimana beliau sudah bertarung berdarah-darah dengan Pak Prabowo," tuturnya.


"Tapi demi kepentingan bangsa, mau menyatu, karena tidak ingin melibat bangsanya terbelah," sambungnya.


Anis bercerita, pada 6 Oktober 2019, dirinya menemui Presiden Jokowi.


Tujuannya menawarkan rekonsiliasi dan mengajak Prabowo masuk ke dalam kabinet.


Rekonsiliasi itu diperlukan karena dunia bakal dilanda krisis besar, sehingga dibutuhkan persatuan, serta tidak ada pembelahan di elite dan masyarakat.


"Usulan tersebut diterima Pak Jokowi, beliau ingin ada rekonsiliasi yang bisa menyatukan bangsa," kata dia.


Benar saja, usai dilantik periode kedua, terjadi wabah Covid-19 yang melanda seluruh dunia, tak terkecuali Indonesia.


"Coba bayangkan apabila bangsa masih terbelah, dan beliau berdua tidak bisa menyatu," ucapnya.


Halaman:

Komentar