Teranyar, bakal Capres Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) itu kembali dicap sebagai pengkhianat karena dianggap telah membohongi Partai Demokrat soal pilihan calon wakil presiden (cawapres).
"Dilabeli (pengkhianat) bukan berarti kita melakukan. Itu kan persepsi yang coba dimunculkan tetapi fakta ini, fakta yang boleh diuji dalam sejarah," jawabannya.
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu menegaskan hingga saat ini tetap menghormati Prabowo Subianto. Kepada Partai Demokrat, Anies menyinggung agenda perubahan bukanlah bagi-bagi posisi.
"Saya melakukan penjelasan ini sebagai sesuatu yang terpaksa dikerjakan karena ada informasi yang tidak lengkap tidak akurat. Tetapi menurut saya, sudah ini tidak akan pernah selesai. Kata dia, kata saya, tetapi fakta ini jelas," demikian Anies Baswedan.
Sumber: RMOL
Artikel Terkait
Kader PSI Sebut Mahfud MD Sengkuni, Ini Alasan Kontroversial di Balik Kritik Proyek Jokowi
Bobby Nasution Didesak KPK: Kapan Diperiksa Soal Kasus Jalan Tapanuli?
Dana Rp4,1 Triliun Jabar Mengendap di Bank? Dedi Mulyadi Bantah Keras & Diminta Buka Bukti!
Mengungkap Masalah Whoosh Sejak Awal: Analisis Lengkap Proyek Kereta Cepat yang Disebut Busuk