GELORA.ME - Bukan soal khianat atau mengkhianati, tapi ada tiga faktor utama pemicu retaknya koalisi politik jelang Pemilu 2024.
Pendapat itu disampaikan analis sosial politik Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Ubedilah Badrun. Menurutnya, dinamika perubahan koalisi pada dukungan Capres-Cawapres kerap terjadi saat ini.
Di antaranya, Koalisi Indonesia Bersatu (KIB), Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR), Koalisi PDIP-PPP yang belum punya nama koalisi, dan terakhir Koalisi Perubahan dan Persatuan (KPP).
KIB yang digawangi Partai Golkar, PAN dan PPP, bubar setelah PPP mendukung Ganjar Pranowo yang dideklarasikan PDIP.
KKIR yang digawangi Partai Gerindra dan PKB bubar, setelah Golkar dan PAN bergabung, kemudian berubah menjadi Koalisi Indonesia Maju (KIM). Sedangkan Koalisi PDIP-PPP bergejolak, karena belum ada kepastian persetujuan Cawapresnya Sandiaga Uno dari PPP atau siapa.
Artikel Terkait
KPK Geledah 3 Lokasi & Amankan Dokumen Kasus Suap Bupati Lampung Tengah Ardito Wijaya
Dokter Tifa Kritik Gelar Perkara Ijazah Jokowi: Hanya Ditunjukkan 10 Menit, Tidak Boleh Disentuh
Gus Yaqut Diperiksa KPK 8 Jam Soal Korupsi Kuota Haji, Kerugian Negara Rp 1 Triliun
Yaqut Cholil Qoumas Diperiksa KPK Lagi: Fakta Kasus Korupsi Kuota Haji 2024