Itu saya kira harus dilihat juga dari survei. Jadi salah satu indikator melihat. Jadi penting juga melihat survei.
Kalau kita lihat, survei pak Erick kencang kayanya. Kebetulan Pak Erick muda, dari luar Jawa?
Oh iya, makanya kalau kita lihat dari calon-calon yang ada pada umumnya, Cak Imin eligible, Pak Erick eligible, Pak Airlangga eligible, Pak Zul juga, Mas Gibran, semuanya eligible.
Tinggal pada poin-poin mana yang memang itu pasti dirembukkan para pengambil keputusan ini pada saatnya. Kapan kira-kira yang paling pas.
Apalagi kalau sudah ada konfigurasi yang terbayangkan ada 3 pasangan Capres, atau 2 pasang. Atau 3 pasang siapa saja, yang sudah ada calon-calon wakilnya.
Pak Fadli, banyak orang mengira bahwa makin ke sini, endorse Pak Jokowi ke Pak Prabowo itu makin kental, makin kelihatan.
Tapi ada juga orang mengatakan Pak Jokowi itu memberikan hal yang sama ke Pak Ganjar. Jadi berimbang.
Kalau menurut pandangan Pak Fadli emang benar Pak Jokowi makin ke sini makin memberikan endorsemen kepada Pak Prabowo?
Ya saya kira dari peristiwa-peristiwa, event-event yang ada, kelihatannya begitu.
Menurut saya wajar-wajar saja karena selama 4 tahun lebih kan atau 4 tahun ini hubungan Pak Jokowi dan Pak Prabowo sangat intensif, antara presiden dan Menteri Pertahanan dan ke mana-mana sering kali bersamaan.
Saya kira wajar, walaupun saya yakin dukungan Pak Jokowi kepada yang lain sah-sah saja. Jadi endorse, rekomendasi dan lain-lain itu dalam politik biasa dan wajar.
Sumber: tribunnews
Artikel Terkait
Gus Yaqut Diperiksa KPK 8 Jam Soal Korupsi Kuota Haji, Kerugian Negara Rp 1 Triliun
Yaqut Cholil Qoumas Diperiksa KPK Lagi: Fakta Kasus Korupsi Kuota Haji 2024
Kritik Prabowo Soal Wisata Bencana: Sinyal Tegas Konsolidasi Kabinet dan Komunikasi Pemerintah
Said Didu Peringatkan Prabowo Soal Kudeta Sunyi, Soroti Tindakan Kapolri Listyo Sigit