Apalagi, kata Rizal, kini indeks demokrasi Indonesia semakin merosot, hak-hak rakyat terhadap kebutuhan dasar, pendidikan, dan fasilitas sosial lainnya, semakin tidak terjangkau. Bahkan 40 persen rakyat Indonesia masuk kategori miskin, hak-hak politik dan kebebasan rakyat untuk berpendapat juga ditindas.
"Tidak hanya melakukan influence trading untuk memperkaya keluarga, Jokowi juga membangun dinasti politik yang penuh nepotis dan tidak berprestasi," tegas Rizal.
Rizal dan Amien sepakat memperjuangkan pelaksanaan cita-cita kemerdekaan Indonesia, dengan meningkatkan kecerdasan dan kesejahteraan rakyat.
"Pemimpin-pemimpin yang bertentangan dengan cita-cita kemerdekaan wajib dilawan dan dihentikan. Karena pengkhianatan terhadap tujuan kemerdekaan adalah bentuk lain dari neokolonialisme yang dikendalikan oligarki," terang Rizal.
Karena, menurut Rizal, di dalam tujuan kemerdekaan, tugas pemimpin adalah meningkatkan kecerdasan dan kesejahteraan rakyat, tidak ada kewajiban pemimpin untuk meningkatkan kekayaan dan memberikan dominasi kepada oligarki.
"Jokowi hanya tampangnya saja merakyat, namun hatinya untuk oligarki, bukan untuk rakyat," pungkas Rizal.
Sumber: RMOL
Artikel Terkait
Roy Suryo Kritik Gibran: Acara Mancing di Hari Sumpah Pemuda Dinilai Tak Pantas
MKD DPR Tolak Pengunduran Diri Rahayu Saraswati, Dituding Cari Muka ke Prabowo
KPK Diminta Usut Tuntas Kasus Whoosh, Libatkan Mantan Pejakat
Rismon Sianipar Klaim Prabowo Tahu Soal Ijazah Gibran: Fakta dan Perkembangan Terbaru