"Tagline akal sehat vs akal bulus bertarung diruang publik mana pilihan rakyat Indonesia? Kritik akal sehat Rocky Gerung bergema kencang merasuki sanubari rakyat yang merasa tertindas/ teraniaya oleh hegemoni kekuasaan pemerintah. Kritik Rocky Gerung tersebut menjadi pemantik bangkitnya semangat orang termarjinal atas 'penjajahan' yang dilakukan oleh pemimpin yang dipilih oleh rakyat sendiri. Pemerintah melakukan pembiaran terhadap praktek perilaku koruptif, penjarahan harta warisan bangsa yang hanya dinikmati segelintir atau kelompok orang," beber mantan fungsionaris DPP KNPI itu.
"Penguasa tutup mata melihat penghasilan rakyat yang pas-pasan semakin terpuruk jauh dari asupan gizi karena sudah tidak mampu beli. Beda dengan pejabat atau birokrat, apabila terjadi inflasi maka gaji birokrasi terkerek naik. Namun tidak demikian dengan rakyat kecil; buruh harian/ PHL," ungkap Silaen.
"Sementara pejabat dan oligarki politik berkolusi dengan leluasa menjual harta warisan bangsa Indonesia demi menumpuk kekayaan sampai berlimpah bahkan konon kabarnya tidak akan habis hingga tujuh turunan," sindir Silaen.
"Bagaimana dengan rakyat? Inilah kegetiran rakyat kecil (wong cilik) yang harus pasrah dengan kemiskinan terstruktur dan sistematis dilakukan oleh pejabat yang digaji dari keringat rakyat Indonesia. Sebab hampir semua pajak rakyat hanya dinikmati oleh segelintir orang yang duduk di singgasana kekuasaan, namun tidak memikirkan nasib rakyat," jelas Silaen.
"Kalaupun pejabat memikirkan rakyat Indonesia, itu hanya basa-basi ibarat lagu lama yang diputar kembali demi menyenangkan telinga rakyat. Tapi sesungguhnya yang dipikirkan pejabat adalah bagaimana caranya memperkaya diri sendiri dan kroninya," kritik Silaen.
"Jadi yang menikmati 'daging'nya iya hanya seputar lingkaran itu-itu saja. Untung saja filsuf Rocky Gerung punya urat syaraf yang tidak takut lagi pada ancaman terhadap dirinya. Rocky Gerung pernah ucapkan bahwa laporan terhadap dirinya di kepolisian sudah mencapai 30an lebih. Namun tidak membuat dirinya takut, sebaliknya dia mirip seperti Socrates yang berjuang sendirian, ditengah gemerlapnya godaan duniawi," tandasnya. []
Artikel Terkait
Roy Suryo Kritik Gibran: Acara Mancing di Hari Sumpah Pemuda Dinilai Tak Pantas
MKD DPR Tolak Pengunduran Diri Rahayu Saraswati, Dituding Cari Muka ke Prabowo
KPK Diminta Usut Tuntas Kasus Whoosh, Libatkan Mantan Pejakat
Rismon Sianipar Klaim Prabowo Tahu Soal Ijazah Gibran: Fakta dan Perkembangan Terbaru