GELORA.ME - Tak dapat di pungkiri bahwa pemberitaan yang mencap adanya anomali cuaca ganda yang dimainkan oleh presiden Joko Widodo atau Jokowi didalam sikapnya terhadap dua capres yang sedang hitz saat ini. Secara umum sikap Jokowi tersebut dapat memicu sikap relawan pendukung Ganjar Pranowo sedikit tergoncang.
"Di tingkat elite relawan pendukung Bacapres Ganjar Pranowo mungkin tidak, tapi ceritanya akan beda ditingkat akar rumput sedikit banyak menimbulkan dualisme berpikir. Karena sikap ambiguitas yang di melodramakan presiden Jokowi. Tak heran rakyat Indonesia bingung mau pilih yang mana? Akhirnya menimbulkan apatisme sosial di Pilpres 2024 nanti," ucap Pengamat politik sekaligus Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Studi Masyarakat dan Negara (LAKSAMANA), Samuel F. Silaen kepada wartawan di Jakarta (03/08).
"Pilpres 2024 ini seperti buah simalakama buat presiden Joko Widodo, antara menolong partai politik asalnya berkiprah kedunia politik atau menyelamatkan keberlangsungan trah politiknya atau keberlanjutan program pembangunan yang sudah dimulai, disatu pihak siapa Calon Presiden yang dapat dikontrol kedepannya jika terpilih? Antara Ganjar Pranowo atau Prabowo Subianto," ungkap Silaen.
 
                         
                                 
                                             
                                             
                                             
                                                 
                                                 
                                                 
                                                 
                                                 
                                                
Artikel Terkait
KPK Diminta Usut Tuntas Kasus Whoosh, Libatkan Mantan Pejakat
Rismon Sianipar Klaim Prabowo Tahu Soal Ijazah Gibran: Fakta dan Perkembangan Terbaru
Dugaan Mark Up Proyek Kereta Cepat Whoosh: DPR Dukung KPK Usut Tuntas
Wakil Wali Kota Bandung Erwin Bantah OTT Kejaksaan: Ini Faktanya