"Saya berani jamin itu tidak mungkin bisa dilakukan alasannya karena tugas dan tanggung jawab itu ada di dinas pendidikan melalui sekolah SD, SMP dan SMA," tegasnya.
Namun, lanjut dia, jika pun benar PDIP Salatiga mengumpulkan sendiri data siswa-siswi penerima PIP, Yuliyanto menganggapnya melampaui batas kewenangan Dinas Pendidikan.
"Sudahlah enggak usah ditarik-tarik siswa tidak mampu dan yang berhak mendapatkan bantuan PIP dari pusat dijadikan objek politik klaim. Prosedur dan tata caranya pun saya tahu," ujarnya lantang.
Sebelumnya, Ketua DPC PDIP Salatiga Dance Ishak Palit menyebut bahwa program bantuan PIP yang berhasil dicairkan PDIP untuk Salatiga diperuntukkan bagi 1.600 siswa siswi SD, SMP, dan SMA se-Salatiga bukan termasuk diusulkan Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Salatiga.
Justru, aku Dance, apa yang dilakukan PDIP Salatiga ini membuat Dinas Pendidikan Salatiga berterima kasih karena membantu keluarga yang layak membutuhkan dan sesuai kriteria penerima PIP.
"Kalau Ketua DPC Partai Gerindra Yuliyanto mengatakan Mba Puan Maharani mengutip dari Disdik berarti dia meragukan aspirasi seorang Ketua DPR RI Puan Maharani dong," ucap Dance.
Lagi-lagi, Dance menyebutkan apa yang dilakukan anggota DPRD dari Fraksi PDIP Salatiga mencerminkan tugas fungsi sesungguhnya berpolitik. Salah satunya adalah mewujudkan aspiratif kepada rakyat.
Sumber: RMOL
 
                         
                                 
                                             
                                             
                                             
                                                 
                                                 
                                                 
                                                 
                                                 
                                                
Artikel Terkait
MKD DPR Tolak Pengunduran Diri Rahayu Saraswati, Dituding Cari Muka ke Prabowo
KPK Diminta Usut Tuntas Kasus Whoosh, Libatkan Mantan Pejakat
Rismon Sianipar Klaim Prabowo Tahu Soal Ijazah Gibran: Fakta dan Perkembangan Terbaru
Dugaan Mark Up Proyek Kereta Cepat Whoosh: DPR Dukung KPK Usut Tuntas