"Prabowo diyakini memang yang lebih diunggulkan berdasarkan survei, sehingga memikat Jokowi. Karena dengan hubungan kedekatan Prabowo, sikap hormatnya Prabowo, bahkan Prabowo menyatakan akan meminta masukan Jokowi mengenai cawapres, ditengarai bikin Jokowi tergiur," tuturnya.
Oleh karena itu, Jokowi yang berhasil menjadi presiden dua periode melalui PDIP telah mengesampingkan Ganjar Pranowo, meski sama-sama berasal dari partai berlogo banteng moncong putih.
"Saat ini memang Ganjar dan PDIP harus menyadari, mereka tidak bisa lagi membiarkan permainan politik tunggal dipegang Ketua Umum Megawati Soekarnoputri. Jokowi harus ditempatkan dalam posisi penting di internal partai," tuturnya.
"Tempatkan Jokowi sebagai bagian aktor penting dari PDIP. Jika cenderung diabaikan, dipermalukan oleh PDIP dengan menyatakan sebagai petugas partai, maka Jokowi akan merasa nyaman dalam hubungan baik dengan Prabowo," demikian Efriza.
Sumber: rmol
Artikel Terkait
Dokter Tifa Kritik Gelar Perkara Ijazah Jokowi: Hanya Ditunjukkan 10 Menit, Tidak Boleh Disentuh
Gus Yaqut Diperiksa KPK 8 Jam Soal Korupsi Kuota Haji, Kerugian Negara Rp 1 Triliun
Yaqut Cholil Qoumas Diperiksa KPK Lagi: Fakta Kasus Korupsi Kuota Haji 2024
Kritik Prabowo Soal Wisata Bencana: Sinyal Tegas Konsolidasi Kabinet dan Komunikasi Pemerintah