GELORA.ME - Cara Airlangga ajari Jokowi, usai pertemuan 3,5 jam langsung zig-zag ke PDIP.
Pengamat Politik, Rocky Gerung menilai yang penting adalah membaca arah pikiran Joko Widodo alias Jokowi.
Dalam kasus Ketua Umum Golkar, misalnya, harus bisa mengukur seberapa jauh Airlangga mau ditendang Jokowi.
Di sini dia melihat orang-orang yang disuruh Jokowi harus mengucapkan secara maksimal bahwa Airlangga mesti diganti.
Seolah-olah menarasikan Airlangga tidak bermutu segala macam. "Tetapi, itu tidak bermutu karena Airlangga dicalonkan sebagai presiden yang memang tidak bisa naik," katanya.
Tetapi, Golkar sebagai pengaman politik tetap bisa berguna. Airlangga tahu, walau tidak bermutu tapi Golkar bisa ada di parlemen dan itu bahaya.
"Kira-kira Jokowi menghitung itu, potensi Airlangga untuk konsolidasi diri kalau dia jadi alternatif dalam politik Indonesia," katanya.
Wartawan senior FNN, Hersubeno Arief mengatakan, hasil pertemuan antara PDIP dengan Golkar menyatakan bahwa mereka akan membentuk tim teknis untuk melakukan penjajakan koalisi.
Hersubeno Arief mengatakan, Airlangga ketika dia bertemu dengan Jokowi sampai tiga setengah jam, dia sudah melaporkan bahwa akan bertemu dengan Puan.
Artikel Terkait
KPK Buka Suara Soal Penyidikan Korupsi Proyek Kereta Cepat Whoosh: Ini Faktanya!
Menkeu Purbaya Bantah Kritik Hasan Nasbi, Sebut Survei LPS Bukti Pemerintah Solid
Menkeu Purbaya Ancam Tangkap Importir Thrifting Ilegal: Saya Tangkap Duluan!
Said Didu Sindir Keras KPU: Sewa Jet Pribadi Rp 90 Miliar Cuma Ditegur, Kalian Waras?!