Pendapatan usaha BSDE masih didominasi oleh penjualan unit properti (tanah, bangunan, dan strata title) dengan kontribusi 85% atau senilai Rp7,47 triliun. Meski segmen ini turun 15% dari tahun sebelumnya, kontribusinya tetap signifikan.
Segmen pendapatan sewa menjadi kontributor terbesar kedua dengan pertumbuhan 7% menjadi Rp765,86 miliar. Sementara itu, pendapatan dari pengelolaan gedung tumbuh 1,54% menjadi Rp293,29 miliar.
Melalui upaya efisiensi operasional dan optimalisasi pendapatan investasi, BSDE berhasil menekan beban pokok penjualan sebesar 8%. Hal ini memungkinkan perusahaan tetap membukukan laba usaha sebesar Rp2,13 triliun dan laba bersih Rp1,36 triliun.
Posisi Keuangan dan Rasio Solvabilitas yang Makin Kuat
Hingga akhir September 2025, BSDE menunjukkan posisi keuangan yang solid dengan total aset mencapai Rp77,40 triliun, meningkat 2% dari akhir 2024. Ekuitas konsolidasian juga tumbuh 8,46% menjadi Rp51,32 triliun, sementara liabilitas turun 9,16% menjadi Rp26,08 triliun.
Rasio keuangan BSDE juga menunjukkan perbaikan. Debt-to-Equity Ratio (DER) turun dari 0,30x menjadi 0,29x, menunjukkan struktur permodalan yang lebih sehat. Equity-to-Asset Ratio (EAR) juga meningkat dari 62% menjadi 66%, memperkuat posisi ekuitas sebagai sumber pembiayaan utama.
Ketahanan struktur modal BSDE semakin diperkuat dengan penerbitan obligasi senilai Rp1 triliun yang akan digunakan untuk mendukung penyelesaian proyek-proyek di BSD City.
Artikel Terkait
The Ning King Meninggal Dunia di Usia 94: Pendiri Alam Sutera & Orang Terkaca Indonesia Wafat
Warren Buffett Cetak Rekor Kas Rp6.300 Triliun di Laporan Terakhirnya sebagai CEO Berkshire
Gaji Pegawai Bea Cukai 2024: Rincian Lengkap Golongan I, II, III, IV
Siapa Pemilik Saham DCII? Struktur Kepemilikan, Profil, dan Prospek 2025