Di sisi operasional, BREN aktif melakukan ekspansi. Proyek retrofit di Lapangan Salak berhasil diselesaikan pada kuartal III-2025 dan menghasilkan tambahan kapasitas 7,7 MW, melampaui perkiraan awal. Gabungan dengan Unit Binary Salak, total kapasitas terpasang bruto panas bumi BREN kini mencapai 910,3 MW, tumbuh 2,7% YoY.
Proyek strategis lainnya juga berjalan sesuai rencana. Retrofit Wayang Windu ditargetkan selesai akhir 2025 dan akan menambah kapasitas 18,4 MW. Tidak hanya itu, BREN telah memulai pengeboran eksplorasi di prospek Hamiding sebagai bagian dari strategi ekspansi jangka panjangnya.
Visi Masa Depan dan Target BREN
Ke depan, fokus BREN adalah mempercepat ekspansi kapasitas. Perusahaan menargetkan proyek Salak Unit 7 dan Wayang Windu Unit 3 untuk beroperasi komersial pada akhir 2026. Dengan langkah strategis ini, BREN menuju target ambisius kapasitas terpasang energi terbarukan sebesar 2,3 GW pada tahun 2032, memperkuat posisinya sebagai pemimpin transisi energi bersih di Indonesia.
Hingga 30 September 2025, fundamental perusahaan semakin kuat dengan total aset yang meningkat menjadi USD3,84 miliar dan total liabilitas yang turun 2,7% menjadi USD2,97 miliar.
Artikel Terkait
Laba Bersih BUMI Anjlok 76,1%, Tapi Laba Usaha Melonjak 231,9% di Kuartal III 2025
Transformasi Digital Astra Agro (AALI) Pacu Produktivitas & Keberlanjutan Sawit
5 Rekomendasi Saham Syariah Terbaik 2025: Analisis BRIS, CPIN, AKRA, ANTM, UNTR
3 Saham Sabun Mandi di BEI 2025: Analisis UNVR, TSPC, TBLA & Kinerja Terkini