Presiden Direktur Siloam, David Utama, mengungkapkan bahwa pertumbuhan pendapatan dan EBITDA didukung oleh peningkatan intensitas kasus dan pengelolaan biaya yang disiplin. Meski menghadapi berbagai tantangan eksternal, perusahaan berhasil mencatat 234.724 pasien rawat inap.
Meski jumlah pasien secara kumulatif masih terkoreksi 4,2 persen, terjadi peningkatan yang menggembirakan pada kuartal III-2025 dengan kenaikan 8,2 persen menjadi 82.875 pasien dibandingkan kuartal II sebanyak 76.590.
Kapasitas Operasional dan Transformasi NGS
Siloam saat ini mengoperasikan 4.326 tempat tidur dengan tingkat okupansi mencapai 62,8 persen. Untuk jangka panjang, perusahaan berkomitmen melanjutkan transformasi Next Gen Siloam (NGS) guna menciptakan keunggulan berkelanjutan dan perluasan margin.
Inovasi Teknologi dan Kapabilitas Klinis
Sepanjang kuartal III, Siloam terus memperkuat kapabilitas klinis dengan meluncurkan inisiatif Chest Pain-Ready Hospital yang telah diimplementasikan di 14 rumah sakit. Perusahaan juga menambah tiga instalasi baru untuk sistem operasi berbantuan robotik.
Saat ini, Siloam mengoperasikan lima sistem robotik di seluruh Indonesia, yang semakin menegaskan posisi perusahaan sebagai pemimpin dalam teknologi bedah mutakhir di tanah air.
 
                         
                                 
                                             
                                             
                                             
                                                 
                                                 
                                                 
                                                 
                                                 
                                                
Artikel Terkait
Indonesia Alokasi 15.000 Hektare Lahan di Kaltara untuk Proyek Pertanian Palestina
Laba Bersih BFIN Tembus Rp1,16 Triliun di Kuartal III 2025, NPF Terjaga!
Pemilik Saham CMRY: Profil Lengkap Pendiri Cimory dan Susunan Pemegang Saham Mayoritas
Realisasi Buyback Saham BFIN Tembus Rp139 Miliar: Harga & Dampaknya