- PT Astra International Tbk (ASII): Rp535,2 miliar
- PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI): Rp371,9 miliar
- PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM): Rp369,7 miliar
- PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR): Rp271,9 miliar
- PT United Tractors Tbk (UNTR): Rp189,8 miliar
Analisis Tren Investasi Asing di Pasar Saham Indonesia
Menurut pengamat pasar modal Michael Yeoh, pola akumulasi di saham blue chip tradisional mencerminkan optimisme terhadap prospek ekonomi domestik. "Investor asing terlihat mengakumulasi beberapa saham blue chip classic seperti BBCA, TLKM, ASII, UNVR, dan JPFA," ujarnya.
Tren ini tidak hanya terbatas pada sektor perbankan dan konsumen, tetapi juga meluas ke saham-saham komoditas seperti BRMS, ANTM, MDKA, dan UNTR. Pola investasi ini menunjukkan persiapan positif menyusul berbagai kebijakan agresif pemerintah dalam mendorong pertumbuhan ekonomi.
Dengan fokus pada saham berkapitalisasi besar dengan fundamental solid, investor asing menunjukkan keyakinan terhadap ketahanan pasar modal Indonesia di tengang dinamika ekonomi global.
Artikel Terkait
TOBA (TBS Energi Utama) Catat Pendapatan USD 288 Juta, Segmen Limbah Jadi Andalan
Laba Bersih Mr DIY (MDIY) Tembus Rp790 Miliar Hingga Kuartal III 2025, Ini Penyebabnya
Target Marketing Sales PANI 2025 Dipangkas ke Rp4,3 Triliun, Tapi Sales Tembus Rp1,98 T
CBDK Pangkas Target Marketing Sales 2025 Jadi Rp508 Miliar, Ini Strategi Baru