Soal 'Suara Arwah' Vina, Begini Penjelasan Doktor Metafisika Pertama di Indonesia

- Jumat, 28 Juni 2024 | 12:15 WIB
Soal 'Suara Arwah' Vina, Begini Penjelasan Doktor Metafisika Pertama di Indonesia


Klaim dari keluarga bahwa suara yang direkam sangat mirip dengan Vina, termasuk ekspresi dan intonasi suaranya, telah memunculkan berbagai spekulasi dan kontroversi.


Untuk membahas lebih dalam fenomena ini, sebuah diskusi dengan seorang ahli metafisika, Kirama Wijaya, membawa pandangan yang menarik tentang aspek spiritual dan metafisika yang mungkin terlibat dalam kasus semacam ini.


"Pandangan metafisikanya mengindikasikan bahwa fenomena seperti suara arwah ini membutuhkan pendekatan yang hati-hati dalam identifikasi. Meskipun klaim keluarga sangat kuat bahwa suara tersebut adalah Vina yang sudah meninggal, hanya mempercayai klaim tersebut sebesar 55 persen," kata Kirama Wijaya disitat dalam sebuah wawancara.


Doktor Metafisika di Indonesia ini menyebutkan dalam pandangan metafisika, ada entitas yang disebut Jin Qorin yang dapat mempengaruhi energi dan memori untuk menyerupai individu yang telah meninggal.


Diskusi dimulai dengan pertanyaan tentang bagaimana Jin Qorin dapat memasuki atau mempengaruhi tubuh manusia untuk menyampaikan pesan atau memenuhi tujuan tertentu.


Kirama menjelaskan bahwa Jin Qorin, sebagai entitas energi, memilih individu yang tepat untuk menjadi saluran atau medium untuk komunikasi dengan dunia fisik.


Pemilihan individu ini seringkali didasarkan pada hubungan emosional atau spiritual yang kuat antara individu tersebut dengan arwah yang ingin berkomunikasi.


Namun, Kirama menekankan bahwa dalam hal ini, penting untuk melakukan identifikasi lebih lanjut melalui pendekatan ilmiah dan forensik untuk memverifikasi kebenaran dari klaim tersebut.


Dia mengatakan bahwa proses ini tidak boleh dianggap enteng, dan penting untuk menggabungkan analisis spiritual dengan penilaian yang logis dan objektif.


Sementara soal penggunaan ilmu metafisika oleh pihak kepolisian dalam penyelidikan kriminal. Kirama mengakui bahwa ada upaya di balik layar untuk melibatkan praktisi metafisika dalam beberapa kasus tertentu, tergantung pada kompleksitas dan kebutuhan investigasi.


Selain itu, diskusi juga menyoroti bahwa hanya sebagian kecil dari populasi yang diyakini memiliki kemampuan untuk dimasuki oleh Jin Qorin atau menjadi medium untuk arwah yang ingin berkomunikasi.


Kirama memperkirakan bahwa hanya sekitar 10% dari individu memiliki kemampuan atau kepekaan untuk menunjukkan tanda-tanda kemampuan ini.


Pembahasan tentang fenomena ini juga mencakup kasus spesifik Vina, di mana keluarga mendukung klaim bahwa suara yang direkam mirip dengan Vina, termasuk kata-kata dan ekspresi yang digunakan. Kirama menyampaikan bahwa meskipun ada klaim ini, dia hanya bisa mempercayai kebenaran dari klaim tersebut sebesar 55%.


Ini menunjukkan kompleksitas dari fenomena ini, di mana klaim spiritual dan kepercayaan pribadi bertemu dengan kebutuhan akan bukti dan verifikasi ilmiah.

Halaman:

Komentar