Legislator NasDem Kalbar ini menegaskan, insiden di Ketapang tidak boleh terulang dan harus menjadi pelajaran berharga. Ia menyoroti lemahnya pengawasan terhadap aktivitas investasi asing, mulai dari izin tambang, izin tinggal, hingga kepatuhan hukum.
Syarif Amin mengingatkan agar Kalimantan Barat tidak mengalami situasi serupa seperti di Morowali, di mana pengawasan terhadap perusahaan dan WNA dinilai longgar. "Indonesia dan Kalbar terbuka untuk investasi, tapi jangan sampai kepentingan masyarakat lokal dan kedaulatan hukum diabaikan," ujarnya.
Desakan untuk Penindakan Hukum yang Tegas
Syarif Amin mendesak aparat berwenang untuk segera mengusut tuntas kasus ini. Pemeriksaan harus mencakup legalitas izin tinggal dan kepemilikan senjata para WNA yang terlibat. Setiap pelaku yang terlibat pengeroyokan dan perusakan harus diproses tegas sesuai hukum Indonesia.
"Ini sudah menyangkut kedaulatan negara. Anggota TNI diserang, bahkan pelaku membawa airsoft gun. Ini sangat berbahaya. Harus ditindak tegas untuk efek jera dan memastikan hukum Indonesia dihormati," pungkas Syarif Amin.
Artikel Terkait
WNA China Serang TNI di Tambang Ketapang: POM Kecam & Tuntut Penindakan Tegas
GAM Serukan PBB dan UE Buka Akses Bantuan Internasional untuk Korban Banjir Aceh
Insiden Tambang Emas Ketapang: 15 WNA China Serang 5 Anggota TNI, Kronologi Lengkap
Bangkai Orangutan Tapanuli Ditemukan Tertimbun Kayu di Tapanuli Tengah