GELORA.ME - TERMINAL 3 Keberangkatan internasional Bandara Soekarno Hatta pada Ahad siang 31 Agustus 2025 terpantau ramai dipadati penumpang yang akan berangkat ke luar negeri. Ramainya orang berangkat ke luar negeri tersebut diduga karena efek memanasnya demonstrasi disertai tindakan anarkis seperti perusakan dan penjarahan yang terjadi dalam beberapa hari belakangan ini.
Dari pengamatan Tempo, terlihat para calon penumpang mengantre di mesin otomatis boarding pass atau pintu pendataan penumpang dan bagasi. Pada Gate A, B dan C terpantau antrean calon penumpang yang mengular panjang.
Sejumlah penumpang menyatakan rencana kepergian ke luar negeri karena melihat situasi dan kondisi politik di Indonesia yang kini semakin memanas. "Untuk sementara ke luar negeri dulu," ujar salah seorang penumpang yang sedang mengantre di salah satu gate maskapai internasional kepada Tempo.
Wanita berusia 50 tahun yang tinggal di Jakarta Utara itu pergi bersama sejumlah anggota keluargan lainnya ke Taiwan selama beberapa hari ke depan." Sambil melihat situasi dan kondisi terkini di Tanah Air," ucapnya.
Banyaknya orang yang hendak berangkat ke luar negeri karena khawatir dengan kondisi di dalam negeri juga diakui oleh salah seorang pengusaha tambang di kawasan Banten. "Bos bos besar sudah pada pulang ke negaranya," kata pengusaha yang tidak mau disebutkan namanya itu.
Hal ini, kata dia, berdampak pada penghentian pekerjaan dan proyek untuk sementara waktu. "Semua kegiatan proyek sudah dihentikan sejak tadi malam," ucapnya.
Belum ada penjelasan dari pihak berwenang di Bandara Soekarno Hatta terkait peningkatan jumlah penumpang ke luar negeri ini. Hingga berita ini ditayangkan, Asisten Deputy Communication and Legal Bandara Soekarno-Hatta M. Holik Muardi belum menjawab telepon dan pesan dari Tempo.
Sumber: tempo
Artikel Terkait
Febrianto Ketakutan Usai Bunuh Anti Puspita Sari, Mengaku Dihantui Arwah Wanita Hamil yang Minta 4 Hal Ini
Cak Imin Ungkap Syok, Ortu Santri Malah Syukur Anaknya Tewas Tertimpa Runtuhan Ponpes: 3 Lagi Kalau Bisa
Anak Menkeu Kritik Pendidikan Pesantren: Sistem Feodal dan Budaya Penghormatan Berlebihan di Ponpes Lirboyo
Derita Hati Suami Usai Anti Puspita Sari Tewas: Sang Anak Tak Berhenti Rewel Mencari Ibunya