Keberadaan keduanya saat itu diketahui oleh para pengendara yang melintas dan disangka sebagai korban kecelakaan. Namun, tak ada pengendara yang berani untuk menolong.
Suroto, seorang perangkat Desa Kecomberan, Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon, yang mengetahui adanya keramaian itupun segera mendekat. Dia melihat ada dua korban, terdiri dari laki-laki dan perempuan (Eky dan Vina), yang tergeletak di jalan.
"Posisinya semuanya telentang di jalan,’’ ujar Suroto, saat ditemui di jembatan fly over Talun, Kamis (6/6/2024).
Suroto pertama kali mendekati korban laki-laki, yang kemudian diketahui bernama Eky. Menurutnya, posisi tubuh Eky saat itu menempel di trotoar (median jalan).
Suroto berusaha membangunkan Eky. Namun, Eky saat itu tidak merespon dan diperkirakan sudah meninggal dunia.
Suroto lantas beralih pada Vina, yang jaraknya sekitar lima meter dari tubuh Eky. Berbeda dengan Eky yang tubuhnya menempel di trotoar, tubuh Vina saat itu berjarak sekitar dua meter dari trotoar sehingga agak ke tengah jalan.
Di titik trotoar yang sejajar dengan tubuh Vina itu, terdapat sebuah tiang. "Kalau bisa ngomong, tiang ini saksinya. Vina di situ (sambil menunjuk titik ditemukannya tubuh Vina). Tiang ini jadi saksi bisu,’’ ungkap Suroto.
Selain kedua korban, lanjut Suroto, pada jarak sekitar enam meter dari tubuh Vina, juga tergeletak sebuah sepeda motor matic. Seperti Vina, sepeda motor itupun berjarak sekitar dua meter dari trotoar sehingga posisinya agak ke tengah jalan.
"Jadi antara dua korban dan sepeda motor jaraknya tidak saling berdekatan. Di sinilah saya menyampaikan, tidak ada rekayasa, asli sebenarnya di sini,’’ tegas Suroto.
Suroto mengungkapkan, di titik persis lokasi penemuan korban tidak terdapat CCTV. Menurutnya, letak CCTV posisinya agak ke tengah.
"Di sini gak ada CCTV, adanya di tengah. Punya Jasa Marga. Itu nunjuknya ke jalan tol. Cuma gak tahu bisa ngambil ke sini atau gak,’’ ungkap Suroto.
Suroto mengungkapkan, kondisi Eky dan Vina saat itu dipenuhi luka-luka yang parah. Bahkan, darah mereka mengalir di jalanan yang posisinya menurun akibat terbawa aliran hujan gerimis.
"Kondisi dua-duanya parah, banyak luka. Mukanya udah hancur, dalam arti lebam semua, udah gak kelihatan muka, udah penuh luka semua,’’ kata Suroto.
Terungkap pertanyaan penyidik
Menurut Suroto, saat itu Vina masih hidup. Vina pun meminta tolong kepadanya. "Dia minta tolong, tolong, tolong. Saya bilang, iya De, sabar ya, mobilnya lagi meluncur ke sini. Nanti dibawa ke rumah sakit. Iya, tolong tolong. Gak lama kemudian mobil datang, baru kita evakuasi ke RS Gunung Jati,’’ tutur Suroto.
Tak hanya dipenuhi luka, Suroto mengatakan, pakaian Vina juga sudah dalam kondisi yang tidak semestinya. "Saya datang ke situ, roknya nyilak, kemaluannya kelihatan. Celana dalamnya tidak sesuai yang kita pakai umumnya, melorot di paha. Terus celana itu saya naikin, tapi gak pas. Terus langsung saya tutupin lagi pakai jaket,’’ ucap Suroto.
 
                         
                                 
                                             
                                             
                                             
                                                 
                                                 
                                                 
                                                 
                                                 
                                                
Artikel Terkait
Wakil Bupati Pidie Jaya Minta Maaf, Pukul Kepala Dapur SPPG hingga Dilaporkan BGN
Kasus Kekerasan Seksual Siswi SMK di Bone: Guru & Siswa Jadi Pelaku, Modus Silat
3 Polisi Mabuk di Medan Tabrak Pejalan Kaki Hingga Kritis: Kronologi & Sanksi yang Dijatuhkan
Sopir Ambulans Ciamis Tewas Usai Tugas, Diduga Korbankan Nyawa karena Kelelahan dan Sakit Lambung