Pembayaran UKT Pakai Pinjol Viral, Sri Mulyani Tinjau Sistem Student Loan LPDP Seperti Amerika Serikat

GELORA.ME Dalam konteks media sosial dan kepopuleran istilah "student loan", fenomena ini tidak lagi asing di kalangan siswa dan mahasiswa. Istilah tersebut seringkali menjadi perbincangan hangat, terutama di platform seperti TikTok.

Di Indonesia, program student loan pertama kali dicanangkan oleh Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, pada bulan Maret 2018.

Presiden Jokowi mengeluarkan instruksi kepada semua lembaga perbankan yang beroperasi di Indonesia untuk menyediakan layanan kredit pendidikan.

Hal ini menjadi langkah strategis dalam memperluas akses pendidikan tinggi bagi masyarakat Indonesia.

Student loan merupakan solusi yang diharapkan dapat membantu para mahasiswa dalam membiayai pendidikan mereka, terutama dengan adanya tantangan ekonomi yang dihadapi oleh banyak keluarga.

Sri Mulyani dalam konferensi pers KSSK mengungkapkan bahwa pemerintah sedang mengkaji pembentukan student loan, merespons berita mengenai ITB yang menawarkan pembayaran uang kuliah melalui fintech P2P lending. Langkah tersebut menunjukkan respons terhadap tren pinjaman online di sektor pendidikan.

"Terkait dengan adanya mahasiswa yang membutuhkan bantuan pinjaman, kita sekarang sebetulnya sedang membahas dalam dewan pengawas LPDP, meminta LPDP untuk kemungkinan mengembangakan yang disebut student loan," ucap Sri Mulyani secara online, Rabu (31/1/24).

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkap bahwa pemerintah sedang mempertimbangkan skema student loan untuk mahasiswa. Meskipun demikian, ia memperingatkan akan risiko dan dampak negatif yang mungkin timbul, seperti yang terjadi di Amerika Serikat.

Implementasi student loan di AS telah menimbulkan masalah kredit macet karena kesulitan pembayaran cicilan. Sri Mulyani menekankan perlunya kewaspadaan dalam merumuskan skema ini, meskipun LPDP sedang membahas kemungkinannya.

Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan bahwa LPDP sedang mempertimbangkan student loan untuk mahasiswa, merespons pembayaran uang kuliah di ITB melalui pinjaman online. Dalam konferensi pers, Sri Mulyani menyatakan bahwa LPDP telah berkomunikasi dengan pihak perbankan terkait kemungkinan ini, tetapi kajian dilakukan dengan hati-hati.

Meskipun Amerika Serikat menerapkan student loan, Sri Mulyani menekankan kehati-hatannya karena dampak yang berkepanjangan.

LPDP akan merumuskan kajian untuk memastikan keterjangkauan pinjaman tanpa memberatkan mahasiswa. Tujuan adalah memberikan afirmasi terutama pada kelompok tidak mampu tanpa menciptakan moral hazard.

Halaman:

Selanjutnya

Editor: Novi Dwi Kurniawati