Al Imroh, salah satu warga Tanjungsari Blitar mengungkapkan serangan ulat bulu ini adalah kejadian pertama kali mereka alami.
Baca Juga: Satpol PP Surabaya Gencarkan Razia, 12 Remaja Diamankan Gara-gara Kedapatan Menggelar Pesta
"Kulit menjadi gatal dan memerah setelah terkena ulat bulu," ujarnya pada Selasa, 16 Januari.
Beberapa warga bahkan mengalami reaksi alergi setelah kontak dengan hewan-hewan tersebut.
Jumlah ulat bulu terus meningkat setiap hari, mengganggu kehidupan sehari-hari warga.
Mereka menemukan ulat bulu ini jatuh ke dalam makanan dan minuman, secara signifikan mengganggu aktivitas mereka.
Penjual es dawet lokal mengungkapkan bagaimana mereka terpaksa menanggung kerugian karena ulat bulu jatuh ke dalam produk mereka.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: klikmedianetwork.com
Artikel Terkait
PT SRM Bantah WNA China Serang TNI di Ketapang: Klarifikasi Lengkap & Fakta Insiden Tambang
WNA China Serang Anggota TNI di Ketapang, Legislator NasDem Desak Tindakan Tegas
WNA China Serang TNI di Tambang Ketapang: POM Kecam & Tuntut Penindakan Tegas
GAM Serukan PBB dan UE Buka Akses Bantuan Internasional untuk Korban Banjir Aceh