Selain itu, beberapa produk Unilever juga mengalami penurunan permintaan di pasaran, seperti kecap Bango, sabun Lifebuoy, sampo Sunsilk, dan pasta gigi Pepsodent.
Untuk mengatasi dampak negatif dari aksi boikot ini, Unilever melakukan beberapa langkah strategis, antara lain:
1. Menurunkan harga produk-produknya secara signifikan, terutama yang memiliki persaingan ketat dengan produk lokal atau impor. Misalnya, harga kecap Bango turun dari Rp26.000 menjadi Rp 13.000 per botol, harga sabun Lifebuoy turun dari Rp5.000 menjadi Rp2.500 per batang, dan harga sampo Sunsilk turun dari Rp 20.000 menjadi Rp10.000 per botol.
Baca Juga: Tumbler Corkcicle Ternyata Tidak Cocok Dengan Warga Madura, Mengapa? Ini Alasannya
2. Menggelar promo menarik untuk menarik minat konsumen, seperti diskon hingga 50 persen, beli satu gratis satu, kupon undian berhadiah, dan lain-lain. Promo ini berlaku di berbagai platform online maupun offline, seperti Blibli, Lazada, Shopee, Alfamart, Indomaret, dan supermarket.
3. Melakukan kampanye sosial dan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) untuk menunjukkan komitmen Unilever dalam mendukung kesejahteraan masyarakat Indonesia, terutama yang terdampak pandemi Covid-19. Misalnya, Unilever menyumbangkan sekitar Rp100 miliar untuk membantu penanganan Covid-19 di Indonesia, termasuk menyediakan alat kesehatan, bantuan pangan, dan sanitasi.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: pitutur.id
Artikel Terkait
15 WNA China Ditangkap Usai Serang 4 Anggota TNI di Ketapang: Kronologi Lengkap
Insiden Ketapang: Kronologi Lengkap Penyerangan WN China ke Anggota TNI & Penanganan Imigrasi
15 WN China Diperiksa Imigrasi Ketapang Usai Serangan ke Prajurit TNI di Tambang Emas
PT SRM Bantah WNA China Serang TNI di Ketapang: Klarifikasi Lengkap & Fakta Insiden Tambang