NGANJUK, JP Radar Nganjuk- Pengunjung wisata Jolotundo Glamping & Edu Park, Desa Bajulan, Kecamatan Loceret dilarang bermain air sungai saat mendung atau hujan. Karena risikonya sangat besar. Air bah dari Roro Kuning bisa datang sewaktu-waktu saat musim hujan. Hal itu seperti terjadi pada Senin (8/1). Saat itu, air bah menerjang. Beruntung, air segera surut dan tidak ada korban jiwa. Karena saat kejadian, Jolotundo sedang libur. “Jika mendung atau hujan, kami selalu minta pengunjung untuk tidak bermain air di sungai,” ungkap pengelola Jolotundo Glamping & Edu Park Ridhan Nandari.
Sebagai wisata alam, Ridhan mengatakan, selalu waspada. Dia tidak akan mengizinkan pengunjung di tenda dekat sungai atau bermain air sungai jika kondisi alam tidak baik-baik saja. Karena arus sungai deras dan air bah bisa datang sewaktu-waktu. Melalui pengeras suara, pengelola akan meminta pengunjung untuk naik ke lokasi yang lebih aman. Hal itu dilakukan jika cuaca mendung atau wilayah di atas pegunungan sedang hujan deras.
Untuk itu, pengelola juga menyediakan tempat yang berada di atas sungai untuk menikmati keindahan alam. Ini juga berlaku untuk hari buka dan jam operasional. Semua disesuaikan dengan kondisi alam. “Besok (hari ini, Red) kami akan buka hingga Minggu nanti,” ujar Ridhan. 
Sementara itu, Dinas Kepemudaan, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata (Disporabudpar) Kabupaten Nganjuk Pemkab Nganjuk Sri Handariningsih mengimbau kepada pengelola wisata dan wisatawan untuk meningkatkan kewaspadaannya saat musim hujan. Ini karena ancaman bencana hidrometeorologi atau bencana yang diakibatkan aktivitas cuaca seperti curah hujan, siklus hidrologi, temperature, angin dan kelembapan mengintai. Apalagi, secara geografis, Kabupaten Nganjuk memiliki potensi terkena bencana hidrometeorologi. “Wisata di pegunungan, sungai, dan air terjun itu harus diwaspadai saat musim hujan,” ingatnya.
Baca Juga: Petugas Damkar Kabupaten Nganjuk Mengevakuasi Dua Sarang Tawon di Prambon dan Tanjunganom
 
                         
                                 
                                             
                                             
                                             
                                                 
                                                 
                                                 
                                                 
                                                 
                                                
Artikel Terkait
Kasus Kekerasan Seksual Siswi SMK di Bone: Guru & Siswa Jadi Pelaku, Modus Silat
3 Polisi Mabuk di Medan Tabrak Pejalan Kaki Hingga Kritis: Kronologi & Sanksi yang Dijatuhkan
Sopir Ambulans Ciamis Tewas Usai Tugas, Diduga Korbankan Nyawa karena Kelelahan dan Sakit Lambung
Hati-Hati Menyentuh! Kisah Melda Safitri, Anaknya Merengek Minta Ayam Saat Sahur Cuma Ada Nasi & Sambal