Ariasa juga meminta perhatian pihak Desa Kemenuh dan jajaran tokoh desa yang secara ekonomi lebih mapan untuk membantu pembinaan kesehatan mental dan kelanjutan pendidikan si anak hilang. “Melalui pola anak dan orang tua asuh,” jelasnya.
Lebih lanjut dikatakan, KPPAD Bali bersama UPTD PPA dan LK3 Gianyar sempat berkunjung ke rumah si anak pada Senin lalu (11/12). Dari hasil kunjungan, terungkap jika anak ini sudah sering kabur. “Yang terakhir ini yang paling lama. Sebelum-sebelumnya paling pergi dan hilang beberapa hari saja,” ungkapnya.
Di rumahnya, anak ini diasuh oleh kedua orang tua dan nenek. “Dari penjelasan diskusi dengan keluarganya, disebutkan bahwa si anak mulai berubah sejak kelas delapan (2 SMP) dan kenal dengan seorang anak perempuan yang mungkin juga pergaulan lebih bebas sehingga mulai tidak masuk sekolah berulang kali sehingga beberapa kali mendapat peringatan atas pelanggaran disiplin sekolah,” jelasnya.
Baca Juga: Perdayai Empat Gadis Ingusan, Dukun Cabul Dituntut 9 Tahun
Untuk diketahui, sebelumnya, anak ini kabur dari rumahnya. Pihak keluarga telah berupaya mencari si anak lewat media sosial. Postingan yang diunggah oleh keluarganya menampilkan wajah si anak dan sepeda motor matic putih yang dibawanya. ***
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: radarbali.jawapos.com
Artikel Terkait
Gadis 16 Tahun di Blora Diduga Korban Salah Sasaran Polisi: Tuduhan Buang Bayi & Pemeriksaan Tidak Manusiawi
Kebakaran Terra Drone Indonesia: 22 Tewas, Proyek Sawit hingga Tol Cisumdawu Terungkap
Ustaz Cabul di Sumenep Divonis 20 Tahun Penjara & Kebiri Kimia: Kronologi Kasus 8 Santriwati
Misteri Kayu Gelondongan di Pantai Tanjung Setia Terungkap: Barcode SVLK Kementerian Kehutanan Jadi Kunci