Viral Rekaman Suku Pedalaman Halmahera Hadang Buldoser Penambang Nikel Masuki Hutan Mereka

- Kamis, 02 November 2023 | 15:30 WIB
Viral Rekaman Suku Pedalaman Halmahera Hadang Buldoser Penambang Nikel Masuki Hutan Mereka

 “Perusahaan kimia Jerman BASF ingin bermitra dengan mereka di Halmahera untuk melakukan proyek peleburan (nikel) besar-besaran. Pada dasarnya, mereka akan membuat nikel menjadi kadar yang dapat digunakan untuk baterai mobil listrik.”


Russell menyebut pemandangan yang tersaji di video merupakan sebuah ironi di mana perusahaan telah merusak dan menghancurkan masyarakat Hongana Manyawa dengan mengatasnamakan transisi hijau.

Weda Bay Nickel disebut berdalih bahwa konsesi pertambangan yang mereka lakukan jauh dari wilayah yang dihuni orang-orang pedalaman. Namun faktanya, pihak perusahaan tetap melakukan penebangan hingga masuk ke wilayah suku Hongana Manyawa.


Suku Hongana Manyawa sendiri dikabarkan memiliki hubungan yang sangat erat dengan hutan tempat tinggalnya. Saat ada bayi dari anggota suku lahir, tali pusarnya akan ditanam di tanah bersama benih. Pohon kelahiran yang tumbuh menjadi simbol kehidupan orang tersebut, dan bertindak sebagai perwujudan fisik dari jiwa seseorang.


Ironisnya, pohon keramat ini tidak luput dari penebangan. Russell menjelaskan baru-baru ini dia berbicara dengan seorang pria Hongana Manyawa yang pohon kelahirannya telah ditebang.


“Dia kembali ke sana September lalu dan tempat itu telah dihancurkan oleh Weda Bay Nickel. Benar-benar memilukan. Bisa dibayangkan apa artinya itu bagi seseorang yang percaya bahwa jiwanya hampir ada di pohon-pohon ini. Mereka percaya bahwa pohon memiliki jiwa seperti halnya manusia. Sungguh memilukan,” ujar Russell.


Kerusakan lingkungan di sekitar tempat tinggal suku pedalaman Halmahera bukalah satu-satunya masalah yang dihadapi Hongana Manyawa. Terisolasinya dari dunia luar menandakan bahwa mereka tidak mempunyai kekebalan terhadap penyakit yang sering kita jumpai. Artinya, populasi mereka bisa terancam akibat penyakit jika tempat tinggalnya musnah.


Semakin banyak orang luar merambah tempat tinggal Suku Hongana Manyawa, semakin besar risiko mereka terkena wabah penyakit mematikan.


“Ini benar-benar berbahaya secara 'genosida' karena orang-orang ini tidak memiliki kekebalan terhadap penyakit luar. Ada banyak sekali kasus dari Amerika Selatan hingga Kepulauan Andaman dan Indonesia mengenai suku-suku yang kehilangan antara 50 hingga 99 persen populasinya atau punah karena kontak dengan dunia luar.” kata Russell.


Untuk melawan ancaman ini, Survival International tengah melobi setiap perusahaan elektronik untuk berjanji tidak membeli nikel dari Halmahera, serta mendorong BASF berhenti berinvestasi dalam produksi nikel di Maluku Utara. Mereka juga berharap bisa menekan pemerintah Indonesia untuk melakukan tindakan pengamanan yang diperlukan demi melindungi pulau dan Hongana Manyawa.


“Kami ingin tanah mereka dilindungi… Suku Hongana Manyawa bahkan belum diakui sebagai masyarakat adat. Tanah mereka belum diakui. Mereka pada dasarnya mempunyai hak yang sama dengan satwa di hutan saat ini,” papar Russell.


Sumber: kumparan

Halaman:

Komentar