"Tadi malam ada pemasangan khusus di RT saya. Saya tanya ke warga, sopo sing masang ini, kok ora ngajeni (siapa yang pasang ini kok tidak menghormati) saya yang selaku warga asli RT sini, ada partai lain, dipasang bendera yang cukup banyak di RT ini." jelas Joko.
"Terus saya ketemu dengan orang yang namanya Suparjianto, saya tanya kowe kok ora ngajeni aku nopo (kamu kok tidak menghormati aku kenapa) dia jawab aku hanya disuruh om. Itu aja statemennya," imbuhnya.
Dia menegaskan hanya mendorong saja, dan tidak melakukan pemukulan.
Joko mengaku heran dengan luka benjol di muka sebelah kanan Suparjianto.
Sementara dalam video yang beredar, terlihat pria berbaju putih yang datang ke rumah Suparjiyanto dan berbicara di depan rumah kemudian sempat masuk sebentar.
Tak lama kemudian warga mulai berdatangan.
"Memang saya dorong tapi bukan di muka. Saya nggak habis pikir muka itu dibuat siapa kok ada benjolan. Ini yang perlu klarifikasi, dan tangan saya bersih tidak ada sedikit pun luka dan lebam, kalau saya mukul pasti ada bekas," tegasnya.
Terpisah, Fungsionaris DPC PDI Perjuangan Kota Semarang Didik Sugeng mengatakan sudah membuat laporan ke Polda Jateng soal dugaan penganiayaan tersebut.
Saat ini pihak korban juga dibantu LBH Ratu Adil sebagai kuasa hukum dan Suparjianto masih berada di RS Pantiwilasa Citarum.
"Dengan peristiwa ini sudah dilaporkan ke Polda. Teman-teman dari LBH peduli dengan apa yang terjadi," ujar Didik di Posko PDIP, Sedulur Didik Sugeng, di Bandarharjo.
Sumber: jawapos
Artikel Terkait
Ibu Suruh Pacar Perkosa Anak Sendiri Demi Keguguran, Ikut Pegang Tangan Korban
4 Oknum Polisi Polda NTT Jual 10 Senjata Api ke Sipil, Begini Modusnya!
Pengusaha Pekalongan Rugi Rp 2,6 Miliar! Modus Tipu Janjikan Anak Masuk Akpol Lewat Jalur Khusus
Bertarung dengan 3 Harimau, Kisah Pencari Damar di Inhu yang Selamat dari Maut