AHM tampaknya mempertahankan pendekatan ini, meskipun banyak yang berharap mereka beralih ke rangka pipa biasa. Hal ini memicu berbagai spekulasi dan diskusi di kalangan penggemar motor.
Penggunaan rangka eSAF di Stylo 160 dianggap oleh sebagian orang sebagai tanda bahwa AHM masih yakin dengan produk ini, sementara yang lain melihatnya sebagai pengakuan tidak langsung bahwa rangka eSAF adalah produk yang kurang sukses.
Keputusan ini bisa menjadi bermacam-macam, di mana meninggalkan rangka ESF bisa dianggap sebagai langkah positif dalam meningkatkan minat konsumen.
Namun, AHM berusaha meredam spekulasi negatif dengan menekankan bahwa rangka eSAF pada Stylo 160 telah diperbarui dan ditingkatkan, meskipun rincian perubahan tersebut tidak dijelaskan secara rinci dalam peluncuran motor tersebut.
Beberapa konsumen mengasumsikan bahwa kemungkinan besar stok rangka eSAF masih melimpah di gudang, sehingga AHM memutuskan untuk tetap menggunakannya.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: ayopalembang.com
Artikel Terkait
Mobil Nasional i2C: SUV Listrik Indonesia Harga di Bawah 300 Juta?
Insentif PPnBM DTP 3% Dongkrak Penjualan Mobil Hybrid, Tembus 2.000 Unit/Bulan
Jas Hujan Setelan vs Ponco: Mana yang Lebih Aman & Anti Kecelakaan?
5 Mobil Listrik Terlaris 2025 di Indonesia, Brand China Kuasai Pasar